Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpukan Sampah Penuhi Kali Cikeas, 4 Perumahan Berpotensi Banjir

Kompas.com - 19/11/2018, 15:28 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tumpukan sampah batang pohon dan bambu memenuhi aliran sungai Cikeas, tepatnya di kawasan Jati Asih, Kota Bekasi yang berbatasan dengan Bojong Kulur, Kabupaten Bogor.

Kepala Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, tumpukan sampah yang sebagian besar berupa bambu itu sudah ada sejak Rabu (14/11/2018).

Tumpukan sampah juga menghambat aliran air di bendungan Koja, Kota Bekasi sehingga berpotensi menyebabkan banjir di empat perumahan sekitar bantaran kali.

"Kompleks perumahan yang berpotensi banjir itu Villa Nusa Indah 3 (Bogor), Villa Mahkota Pesona (Bogor), Puri Nusaphala (Bekasi), dan Perumahan Mandosi (Bekasi)," kata Puarman kepada Kompas.com, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Bagikan Karung Agar Warga Tak Buang Sampah ke Kali

Puarman menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi pemerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut.

"Melalui gerakan bersih sampah di bendung Koja diharapkan banjir tidak akan melanda perumahan di bantaran Sungai Cikeas sepanjang musim hujan ini," ujar Puarman.

Adapun pembersihan kali tersebut sudah dilakukan sejak Jumat (16/11/2018) lalu. Selain Dinas LH Kota Bekasi, turut juga Dinas Binaa Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, BPBD, PJT II, dan dari Kelurahan Jatiluhur membantu membersihkan kali tersebut.

"Setiap hari 20 orang DLH Kota Bekasi sangat responsif, BPBD 4 (orang) juga bantu, Dinas Bina Marga Kota Bekasi 6 orang, KP2C 6 orang, PJT II 6 orang dibantu personel Kelurahan Jatiluhur," jelas Puarman.

Baca juga: Musim Hujan, Tumpukan Sampah DKI Diprediksi di 12 Titik Ini

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Masriwati mengatakan, pihaknya dalam sehari bisa mengangkut 5 truk atau sekitar 10 ton sampah bambu dan rumah tangga.

"Ada yang longsoran dari tanaman bambu yang tergerus, ada juga batangan-batangan bambu bekas potongan.

Ada kemungkinan orang yang membuang sampah bambu yang tidak berguna lagi yang dibuang ke sungai," ujar Masriwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com