Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Bambu Menumpuk di Sungai Cikeas

Kompas.com - 19/11/2018, 18:40 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, penumpukan sampah bambu di aliran Sungai Cikeas, tepatnya di Jatiasih, Kota Bekasi, yang berbatasan dengan Bojongkulur, Kabupaten Bogor, bisa menyebabkan banjir di perumahan sekitar.

"Ini yang berpotensi adanya banjir di 26 perumahan, begitu sampah menumpuk panjang, ini kan bambu doang, nanti datang lagi dari hulu sampah rumah tangga, numpuk," kata Puarman kepada Kompas.com, Senin (19/11/2018).

Puarman menyampaikan, banjir bisa terjadi ketika intensitas hujan tinggi ditambah aliran sungai yang terhambat tumpukan sampah bambu.

"Kalau di sini numpuk, air tinggi. Kan bakal jebol ke bawah, itu yang menyebabkan banjir bandang, tinggi air bisa 120 sentimeter," ujar Puarman.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Turap Sejumlah Kali di Jakarta Diperkuat

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tumpukan sampah berupa bambu, potongan kayu, dan sampah rumah tangga memenuhi aliran Sungai Cikeas hingga menutupi badan sungai.

Sebanyak 50-an orang dari tim gabungan Pemkot Bekasi membersihkan sampah bambu di aliran Sungai Cikeas tersebut. 

Tim gabungan nampak mengambil sampah bambu secara manual dengan terjun langsung ke badan sungai.

Aliran sungai pun terhambat akibat sampah yang menumpuk tersebut. Menurut Puarman, tumpukan sampah bambu tersebut ada sejak Rabu (14/11/2018).

Tampak sampah bambu dan potongan kayu penuhi aliran Kali Cikeas di perbatasan antara Jatiasih, Kota Bekasi dengan Bojongkulur, Kabupaten Bogor, Senin (19/11/2018).KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI Tampak sampah bambu dan potongan kayu penuhi aliran Kali Cikeas di perbatasan antara Jatiasih, Kota Bekasi dengan Bojongkulur, Kabupaten Bogor, Senin (19/11/2018).

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Masriwati mengatakan, jika terjadi, banjir akan melanda sebagian besar wilayah Kota Bekasi.

"Makanya harus segera dievakuasi supaya tidak terjadi penumpukan sampah dan menyumbat sungai agar aliran sungai lancar," kata dia.

Baca juga: Tumpukan Sampah Penuhi Kali Cikeas, 4 Perumahan Berpotensi Banjir

Masriwati menyampaikan, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut. Pembersihan sudah dilakukan sejak Jumat (16/11/2018).

"15-20 orang per hari, iya setiap hari semenjak Jumat, Sabtu, Minggu sampai sekarang masih turun," ucap Masriwati.

Adapun tumpukan sampah itu diduga berasal dari warga yang membuang sembarangan sampah bambu ke sungai.

Dinas LH Kota Bekasi masih mencari sumber sampah tersebut. Selain itu, pihak Dinas LH Kota Bekasi mengimbau warga agar tidak membuang sampah bambu dan lainnya ke sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com