JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta akan membangun kembali enam rumah semi-permanen milik warga yang ambles di pinggir bantaran Kali Anak Ciliwung RT 001 RW 008 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan rumah-rumah yang ditinggali delapan kepala keluarga (KK) itu ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2018.
"Ada delapan KK yang tinggal di sini yang rumahnya sekarang jadi tidak aman. Mereka mengungsi, kita akan segera bangunkan kembali rumahnya supaya mereka bisa menempati tempat yang sama," ujar Anies, usai meninjau lokasi rumah yang ambles, Selasa (20/11/2018).
Baca juga: Ketika Rumah Warga di Pademangan Miring akibat Tanah yang Ambles
Anies mengatakan, pengerjaan rumah akan dimulai setelah turap di pinggir kali selesai dibangun. Hal itu untuk mencegah tanah kembali ambles.
Turap ditargetkan selesai dua pekan dimulai Selasa hari ini. Anies mengatakan, rumah yang dibangunan berada di lokasi yang sama serta persis seperti hunian sebelumnya yaitu semi-permanen.
Anies mengatakan, terkait legalitas status tanah, akan dibicarakan setelah seluruh pengerjaan selesai. Diketahui bahwa tanah yang ditempati warga tidak memiliki sertifikat karena merupakan milik Pemprov DKI.
Begitu juga terkait alokasi anggaran serta dinas yang bertanggung jawab untuk membangun akan dibicarakan lebih lanjut.
"Nanti dari legal dan status tanah dan lain-lain kita bicarakan kemudian. Sekarang faktanya mereka tinggal di tempat ini dan faktanya tempat ini longsor, karena itu tugas kita memastikan tanah di sini aman dan mereka bisa bermukim di situ lagi. Kemudian kita nanti bicara jangka panjang tentang penataan seluruh kawasan," ujar Anies.
Baca juga: Penampakan Rumah yang Ambles di Pademangan
Diberitakan sebelumnya, beberapa rumah semi-permanen milik warga miring hampir roboh akibat tanah yang ambles di Bantaran Kali Anak Ciliwung, RT 001 RW 008, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Camat Pademangan Mumu Mujtahid menyebutkan, amblesnya tanah sudah dimulai sejak Sabtu pekan lalu.
Namun, rumah warga miring dan hampir roboh sehari setelahnya. Ia menyebut, kejadian itu sudah muncul dalam beberapa pekan terakhir.
"Sabtu itu sudah terasa ada retakan, amblesnya Minggu pagi. Ini rangkaian sebenarnya karena tanah di situ kan memang labil, kanan-kiri itu sudah pernah retak," kata Mumu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.