JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 003 RW 001, Mamnun, mengatakan, sempat dihubungi Anita, pemilik indekos tempat CLP tinggal, untuk datang ke indekos tersebut, Selasa (20/11/2018).
Namun, Mamnun tidak mengetahui alasan Anita memanggilnya. Saat tiba di indekos tersebut, tampak Anita bersama dua penjaga indekos, Rofik dan Wahyu, sedang melihat rekaman kamera pengawas di salah satu kamar.
"Saya dihubungi, terus saya masuk. Ngeliat mereka lihat CCTV. Saya tanya ada apa, terus mereka bilang sebentar," ujar Mamnun, saat ditemui di kediamannnya, yang berada di sebelah kos CLP, Selasa malam.
Baca juga: Perempuan Ini Ditemukan Tewas di Kamar Indekos Jaksel, Diduga Dibunuh
Mamnun melihat Anita dan dua penjaga indekos itu memutar rekaman untuk melihat kondisi beberapa hari sebelumnya.
Namun, Mamnun belum diberitahukan apa yang sedang terjadi. Tak berselang lama, sejumlah pria yang merupakan petugas kepolisian datang dan menanyakan terkait jenazah yang dilaporkan.
Anita kemudian menceritakan bahwa sebelumnya mereka menemukan jenazah CLP di dalam lemari yang berada di kamar korban. Pemilkk indekos tersebut berupaya untuk mencari tahu kondisi rumah selama sepekan.
"Polisi datang, saya tanya ini ada apa. Terus dijawab 'Bu RT maaf saya belum kasih, tahu ada mayat'," ujar Mamnun.
Baca juga: Perempuan yang Tewas di Indekos Mampang Ditemukan di Dalam Lemari
Sebelumnya dilaporkan, penemuan jenazah perempuan di salah satu kamar indekos yang berada di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa siang.
Kapolsek Mampang Kompol Triharijadi mengatakan, dari kondisi ditemukannya jenazah, aparat kepolisian menduga jenazah yang belakangan bernama CLP itu tewas dibunuh.
"Indikasi awalnya memang betul begitu (dibunuh). Ada luka dan segera dibawa ke rumah sakit," ujar Triharijadi, saat dihubungi Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.