JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi besar identifikasi korban Lion Air JT 610 registrasi PK LQP di Rumah Sakit Polri akan berakhir Jumat (23/11/2018).
Proses identifikasi ini akan berakhir setelah berlangsung selama 28 hari sejak tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Kepala Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, saat proses ini berakhir, ada kemungkinan beberapa korban tidak teridentifikasi.
Baca juga: 3 Korban Lion Air JT 610 Kembali Teridentifikasi, Total 104 Korban
"Rencana tanggal 23 (November), seluruh pemeriksaan DNA selesai. Kemungkinan bisa saja tanggal 23 ada jenazah yang masuk tidak teridentifikasi," ujar Lisda di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/11/2018).
Ia mengatakan, jumlah korban teridentifikasi dipastikan tidak lengkap, meski jumlah kantong jenazah yang masuk ke RS Polri hingga 195 kantong.
Pasalnya, jenazah yang dibawa ke RS Polri berbentuk bagian tubuh dan bukan jenazah utuh.
"Makanya, 195 (kantong jenazah) ketahuan itu berapa individu nanti Jumat ketahuannya," tutur Lisda.
Baca juga: Korban Lion Air JT 610: Pa, Rio Sudah di Pesawat, Bisa Tolong Jemput Enggak...
Hal inilah yang menyebabkan kemungkinan ada korban tidak teridentifikasi.
Wakil Kepala DVI RS Polri Kombes Pol Triawan Marsudi mengatakan, kewajiban tim DVI memeriksa 195 kantong jenazah.
Namun, pihaknya tidak dapat memastikan tubuh korban ada di dalam semua kantong jenazah.
Baca juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610: Kami Hanya Ingin Keadilan...
"Itu sudah diperiksa semua, begitu sudah diperiksa semua muncul nanti berapa totalnya. Daftar penumpang 189, yang terangkut karena bentuk bagian-bagian tubuh kan kami tidak bisa ngomong jumlahya ini (189). Makanya kemungkinan bisa juga kurang dari itu," ujarnya.
Jika ada korban yang tidak teridentifikasi, maka bagian tubuh korban tidak ditemukan saat pencarian dan evakuasi.
Kemungkinan adanya korban tidak teridentifikasi diperkuat tersisanya 24 sampel DNA yang belum direkonsiliasi atau dicocokkan dari total 666 sampel DNA korban.
Meskipun ke-24 sampel DNA tersebut merupakan individu baru, maka jumlah total tidak akan mencapai 189 penumpang.
"Ada 24 dari 666 (sampel DNA). Itu yang berasal dari tulang-tulang," kata Kepala Laboratorium DNA Mabes Polri Kombes Pol Putut Cahyo Widodo.
Baca juga: Tersisa 24 Sampel DNA Korban Lion Air JT 610 yang Belum Dicocokkan