Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haris Simamora Sempat Terdiam Usai Bunuh Keluarga Diperum di Bekasi

Kompas.com - 21/11/2018, 15:58 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, Haris Simamora, sempat duduk di sofa rumah korban usai membunuh Diperum Nainggolan dan Maya Boru Ambarita.

Hal itu diperagakan dalam rekonstruksi yang digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) rumah korban di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (21/11/2018).

Baca juga: Ini Percakapan yang Picu Haris Simamora Bunuh Satu Keluarga di Bekasi

Pantauan Kompas.com, tersangka memeragakan adegan demi adegan dalam rumah tersebut. Tampak juga darah korban yang masih ada dan mengering di lantai rumah tersebut.

"Pelaku sempat keluar sebentar untuk berpikir, 'Kok jadi begini ya'," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, di lokasi.

Dalam adegan yang diperagakan Haris, usai membunuh pasangan suami-istri tersebut menggunakan linggis, kedua anak korban yang bernama Sarah dan Arya terbangun dan keluar kamar karena suara gaduh yang didengar mereka.

Baca juga: Self-Fulfilling Prophecy Haris Simamora, Kesantunan Berbahasa, dan Call of Duty

"Anaknya yang namanya Sarah sempat bertanya kepada tersangka, 'Mama kenapa?'. Kemudian tersangka bilang, 'Mama lagi sakit, kamu masuk kamar saja'," ujar Indarto.

Kedua anak itu pun kembali masuk kamar dan tidur. Tersangka lalu duduk di sofa panjang di depan televisi dalam rumah korban.

"Tersangka duduk di sofa sambil berpikir kenapa melakukan itu semua," ucap Indarto.

Usai merenung, tersangka langsung menuju kamar kedua anak tersebut untuk memastikan merekh sudau tertidur pulas.

Baca juga: 7 Fakta Haris Simamora, Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi...

Niat jahat tersangka pun masih ada sehingga dia langsung menutup wajah Sarah dengan selimut dan mencekiknya hingga tewas. Setelah itu, Arya juga dibunuh dengan cara yang sama.

Adapun dalam rekonstruksi yang digelar di rumah korban, tersangka memeragakan sebanyak 37 adegan.

Adegan dalam rekonstruksi dimulai dari tersangka membunuh satu keluarga pada Selasa (13/11/2018), lalu membawa mobil korban hingga melarikan diri ke Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com