Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipanggil ke Bawaslu DKI, TKN Jokowi-Ma'ruf Klarifikasi "Budek-Buta"

Kompas.com - 21/11/2018, 17:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin memenuhi panggilan Bawaslu DKI Jakarta terkait ucapan "budek dan buta" yang dilontarkan Ma'ruf Amin pada Senin (12/11/2018) lalu.

Koordinator Urusan Penanganan Pelanggaran TKN Jokowi-Ma'ruf Nelson Simanjuntak menyatakan, ucapan "budek-buta" yang dilontarkan Ma'ruf tidak bermaksud merendahkan kelompol disabilitas.

"Tidak ada intensi untuk merendahkan, bahkan tidak mungkin menghina orang. Apalagi beliau adalah seorang kyai, tidak mungkin melakukan itu," kata Nelson setelah menjalani pemeriksaan di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Sunter.

Baca juga: Bawaslu Sayangkan Pemasangan Poster Jokowi di Jalan Protokol Palopo

Nelson menuturkan, pernyataan "budek dan buta" yang dilontarkan oleh Ma'ruf ditujukan kepada orang-orang yang menganggap tidak ada kemajuan selama pemerintahan Jokowi.

Nelson menyebut, hal itu dijelaskan langsung oleh Ma'ruf kepada tim kampanye sebelum adanya laporan yang ditujukan pada Ma'ruf

"Beliau mengatakan memang saya sampaikan seperti itu maksud saya adalah bahwa mereka yang nyinyir itu sebenarnya adalah mereka yang tidak melihat apa yang terjadi ini," ujar Nelson meniru ucapan Ma'ruf.

Baca juga: Bawaslu DKI Putuskan Deklarasi Emas Prabowo Tak Langgar Pidana Pemilu

Pantauan Kompas.com, Nelson datang ke Kantor Bawaslu DKI Jakarta didampingi beberapa rekannya sekira pukul 14.00 WIB. Ia baru keluar pada pukul 16.10 WIB dan langsung memberi pertanyaan kepada awak media.

Adapun sebetulnya yang dipanggil oleh Bawaslu pada hari ini adalah Ma'ruf sebagai terlapor. Namun, ia diwakili oleh tim kuasa hukumnya.

Ma'ruf sebelumnya dilaporkan ke Bawaslu akibat pernyataannya yang dianggap menghina kelompok disabilitas.

Baca juga: Dianggap Lontarkan Pernyataan Diskriminatif, Maruf Amin Dilaporkan ke Bawaslu

Ma'ruf Amin menyebut kata budek dan buta untuk menarasikan orang yang tidak mendengar dan melihat prestasi Jokowi dalam pemerintahan.

Pernyataan itu disampaikannya di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com