Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Kejahatan di Pagi Hari, Waspadai Transaksi ATM di SPBU

Kompas.com - 21/11/2018, 18:53 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi mengimbau masyarakat selalu waspada, khususnya saat melakukan transaksi di ATM yang ada di SPBU.

Hal itu dikarenakan polisi baru saja mengungkap praktik pembobol mesin ATM yang biasa beraksi pada jam-jam sepi, seperti pagi hari. 

PLH Kasubbag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus mengatakan, pelaku ini biasanya mengincar mesin ATM SPBU yang sepi, khususnya pada pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Pembobol ATM dengan Potongan Botol Air Mineral Diringkus di Depok

"Jadi mereka ini selalu mengincar dan beroperasi di SPBU memang pada hari Jumat, Sabtu, Minggu dan yang petugas banknya memang tidak beroperasi pada hari tersebut," kata Firdaus di Polresta Depok, Jalan Margonda, Depok, Rabu (21/11/2018).

Sebelumnya, polisi telah meringkus Darmawan (39), seorang dari kelompok spesialis penganjal ATM dengan potongan botol mineral di SPBU Pondok Terong, Depok, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018) dini hari.

Firdaus menjelaskan, dalam menjalankan aksinya, para pelaku bekerja secara kelompok.

Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran yang berbeda.

Baca juga: Pencuri Spesialis Gagal Bongkar ATM Bank Mandiri meski Sempat Semprot CCTV

Ada yang bertugas mengganjal, berakting memberi tahu korban, dan menjadi tukang intip PIN kartu ATM milik korban.

“Mereka ini berkelompok, sementara yang kami tahu kelompok mereka masih berdua dan yang satu lagi pelakunya kabur atas nama Defi ke Lampung,” ucap Firdaus.

Dalam menjalankan modusnya, mereka menyangkutkan sebuah botol mineral yang dipotong, dilipat, dan dimasukkan dengan penggaris besi ke mesin ATM.

Ketika ada nasabah yang mencoba menggunakan ATM tersebut, kartu ATM-nya tersangkut. Pelaku lain yang nantinya akan berakting memberi tahu korban untuk lapor ke operator bank tersebut.

Baca juga: Mesin ATM BCA di Minimarket Dibobol Maling, Rp 673 Juta Raib

“Nah, pelaku kemudian pura-pura jadi nasabah juga yang bilang ATM sebelumnya belum kenapa-kenapa, kemungkinan pelaku juga minta korban minta masukin nomor PIN-nya lagi,” jelas Firdaus.

Kemudian, saat itulah pelaku mengintip nomor PIN korban. Kemudian, pelaku mengarahkan korban untuk memberi tahu masalah tersebut ke operator bank.

“Ketika mereka melaporkan masalahnya ke operator dan menguasai ATM korban, kemudian pelaku mentransfer uang korban saat itu juga,” tutur Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com