Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Pelabuhan Menghadapi Rob...

Kompas.com - 26/11/2018, 21:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir rob atau banjir akibat pasang laut seolah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang beraktivitas di wilayah pelabuhan.

Namun, warga kawasan pelabuhan tetap saja khawatir ketika rob melanda. Sebab, banjir tersebut menganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Sejak 1999, Pelabuhan Nizam Zachman di Muara Baru seolah menjadi rumah kedua bagi Faqih Usman. Ia membuka warung nasi di Jalan Bawal, 200 meter dari dermaga pelabuhan.

Kendati hampir 20 tahun bertemu rob, perasaan waswas selalu dirasakan Faqih ketika air pasang membanjiri jalan di depan warungnya.

Kepada Kompas.com, ia menyebut pembeli di warungnya selalu berkurang apabila rob tiba.

"Kalau jam segini kan jam-jam operasional, sibuk orang-orang pada kerja, pada ngangkut ikan, jadi orang mau ke warung juga malas," kata Faqih di warungnya, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Rob Rendam Pelabuhan Perikanan di Muara Baru

Faqih semakin khawatir apabila rob masih menggenang hingga jam makan siang tiba. Sebab, orang-orang yang istirahat makan siang jadi enggan berkunjung ke warungnya.

"Yang namanya rob ya memang enggak enaknya saat jam-jam sibuk begini, tetapi kalau sore atau malamm ya enggak begitu berpengaruh," ujar dia.

Selama Kompas.com berbincang dengan Faqih, memang tidak ada pengunjung di warung itu meski banyak orang yang beraktivitas di sekitarnya.

Pantauan Kompas.com, ada lima warung yang berada di jalan tersebut. Semuanya memasang undakan setinggi kira-kira 30 sentimeter untuk mencegah air masuk.

Rob atau banjir akibat pasang laut menggenangi Kampung Nelayan di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/11/2018). Rob mulai merendam kawasan Muara Angke sejak Jumat (23/11/2018) dan terdapat 31 rumah pompa serta pompa mobile yang disiapkan di Kecamatan Penjaringan untuk menangani banjir rob.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Rob atau banjir akibat pasang laut menggenangi Kampung Nelayan di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/11/2018). Rob mulai merendam kawasan Muara Angke sejak Jumat (23/11/2018) dan terdapat 31 rumah pompa serta pompa mobile yang disiapkan di Kecamatan Penjaringan untuk menangani banjir rob.

Faqih bercerita, warungnya pernah terendam hingga 70 sentimeter pada 2011. Hal itulah yang membuatnya meninggikan bangunan warung.

"Dulu warung saya kalau enggak dinaikin begini ya sudah tenggelam. Kalau orang makan saja sudah susah, sekarang sudah ditinggiin mudah-mudahan enggak banjir lagi," ujar dia.

Baca juga: Sempat Tergenang Empat Hari, Rob di Muara Angke Mulai Surut

Toni, pekerja gudang es perikanan di pelabuhan itu, mengatakan, salah satu hal yang menyebabkan air rob bisa masuk ke warung-warung itu adalah kendaraan yang melintas di jalan.

"Kalau kita lagi bawa forklift itu kan ada ombaknya, ombaknya itu naik ke warung," ujar Toni.

Toni menyebut, ia dan rekan-rekannya juga dirugikan banjir rob. Sebab, aktivitas bongkar muat tidak bisa dikerjakan dengan cepat.

Meskipun begitu, baik Toni dan Faqih tetap berupaya "bersahabat" dengan rob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com