Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerasan Terjadi di Kolong Flyover Kebayoran Lama

Kompas.com - 26/11/2018, 21:23 WIB
Anandita Getar Rezha Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerasan terjadi di daerah Kebayoran Lama, tepatnya di bawah Jembatan Layang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Sujanto menyampaikan, pemerasan dilakukan tersangka AR (21) pada (16/11/2018) terhadap kedua korban perempuan, D (17) dan N (15), yang melintas di sekitar daerah tersebut.

Dalam aksinya, AR mengeluarkan pisau sepanjang 30 sentimeter untuk menakut-nakuti korban.

Karena ketakutan, kedua korban menyerahkan uang Rp 20.000 dan 1 unit telepon genggam.

"Modusnya adalah ketika ada TO (target operasi) yang menurut dia lemah, seperti remaja 2 orang (korban), baru pelaku melakukan aksinya," ujar Sujanto di Polsek Jakarta Selatan (26/11/2018).

Baca juga: Anggota DPRD Terdakwa Pemerasan Dana Gempa Jalani Sidang Pertama

Namun, tersangka belum puas melakukan aksi tersebut. Tersangka menyuruh kedua korban untuk mengambil uang lagi di rumahnya dan tersangka mengikuti kedua korban hingga rumah.

"Saya heran, yang bersangkutan ketika uangnya tidak cukup dia minta lagi, dan mau diambil di rumah, dia juga ikut ke rumah. Ini tidak tahu karena mabok atau bagaimana. Tentu saja korban tidak bodoh, korban melaporkan bahwa diperas ke majikannya," kata Sujanto.

Adapun korban merupakan penjaga warung. Ia pulang ke warung nasi tersebut kemudian melaporkan kejadian ini kepada pemilik warung nasi.

Selanjutnya, pemilik warung nasi melaporkan peristiwa ini ke Kepolisian Sektor Kebayoran Lama dan polisi langsung menangkap pelaku pemerasan yang menunggu di depan warung.

Baca juga: Polisi Tangkap 9 Orang yang Diduga Lakukan Pemerasan di Pasar Kramatjati

Pisau milik pelaku sempat dibuang pelaku saat penangkapan, tetapi polisi berhasil menemukan barang bukti tersebut.

"Pisau ini memang tidak digunakan, tetapi kalau dalam kondisi terdesak bisa saja digunakan," ujar Sujanto.

Menurut dia, pelaku dalam kondisi sadar. Keterbatasan ekonomi menjadi alasan pelaku melakukan hal tersebut.

Pelaku dikenakan Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com