Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte Bus Transpatriot Masih Ada yang Rusak

Kompas.com - 27/11/2018, 19:34 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Humas Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Kota Bekasi Iqbal Daut mengatakan, masih ada fasilitas dalam halte bus transpatriot yang rusak meskipun uji coba bus tersebut sudah dimulai.

"70 persen halte layak digunakan. Hanya saja masih ada vandalisme coret-coretan orang, dan tempat pengecasan baterai itu hilang," kata Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/11/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat mencoba bus transpatriot dari Halte Kantor Pemerintah Kota Bekasi sampai Halte Pasar Proyek, tampak sejumlah halte penuh coretan serta stiker iklan. 

Ada juga fasilitas pengisian daya ponsel di halte tersebut yang rusak atau hilang bagiannya.

Halte di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ir Juanda misalnya, tampak dipenuhi coretan.

Baca juga: Ini Perbedaan Bus Transpatriot Bekasi dengan Transjakarta

Halte di depan Kantor DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, juga terlihat dipenuhi coretan serta tempat pengisian daya ponselnya hilang.

Tampak halte bus transpatriot di jalan Chairil Anwar tepatnya di depan kantor DPRD Kota Bekasi penuh coretan dan tempat pengecasan ponsel hilang, Selasa (27/11/2018).KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI Tampak halte bus transpatriot di jalan Chairil Anwar tepatnya di depan kantor DPRD Kota Bekasi penuh coretan dan tempat pengecasan ponsel hilang, Selasa (27/11/2018).
Menurut Iqbal, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi terkait sejumlah halte yang rusak.

"Akan kita perbaiki secara bertahap seiring beroperasinya transpatriot. Nantinya Dishub yang perbaiki karena domainnya mereka memiliki kewenangan terkait hal itu," ujar Iqbal.

Adapun bus transpatriot diuji coba sejak Senin (26/11/2018) kemarin. Selama masa uji coba operasi, tarif bus transpatriot digratiskan.

Sebanyak 9 bus transpatriot dioperasikan pada dua rute dan melalui 34 halte untuk kedua rute tersebut.

Baca juga: Merasakan Naik Bus Transpatriot Bekasi...

Rute pertama yakni Terminal Bekasi-Harapan Indah yang berjarak 14,7 kilometer. Rute kedua, Harapan Indah-Terminal Bekasi yang berjarak 9,6 kilometer.

Jarak tempuh kedua rute berbeda karena melintasi jalur yang berbeda pula. Jumlah halte di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah sebanyak 21 halte.

Sementara itu, di rute sebaliknya, yaitu Harapan Indah-Terminal Bekasi, bus hanya berhenti di 13 halte. Bus beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com