Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Longsor di Kalisari, Lubang hingga Bangunan Terancam Dibongkar

Kompas.com - 28/11/2018, 08:35 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa tanah longsor terjadi di permukiman warga di RT 007/005, Jalan Pesona IX, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (26/11/2018).

Lokasi longsor tepatnya di garasi sebuah bangunan milik warga. Sebuah sepeda motor yang berada di dalam garasi tertimbun.

Berikut empat fakta longsornya pemukiman warga di Kalisari yang dirangkum oleh Kompas.com:

Tembok retak dan pipa berair

Sebelum longsor terjadi, warga mengungkapkan tembok pembatas di permukiman tersebut sudah ada tanda-tanda keretakan.

Baca juga: Sepeda Motor Tertimbun Tanah Longsor di Pasar Rebo

Salah satu warga, Nila menceritakan, tembok yang dibangun tahun 2005 tersebut memang sudah retak di beberapa sisi sebelum akhirnya ambruk pada pukul 13.00 WIB hari Senin (26/11/2018).

"Iya jadi tembok itu memang sudah retak-retak cuma enggak menyangka kalau sampai longsor," ungkapnya kepada wartawan, di lokasi.

Warga lainnya, Masykur Haris mengatakan, selain retak pada tembok, pipa-pipa yang berada pada tembok setinggi enam meter tersebut juga sering mengeluarkan air yang mengandung tanah saat hujan.

"Satu hari sebelumnya saat hujan deras tembok itu sudah keluar air-air dari pori-pori tanah. Sepertinya di rumah tersebut sudah kosong tanahnya karena air banyak," kata Masykur.

Alhasil, tembok tersebut tak mampu lagi menahan bangunan di atasnya hingga ambruk.

Disebabkan lubang di jalan

Lurah Kalisari Suwindarto mengatakan, longsor tersebut disebabkan lubang di jalan yang belum diperbaiki.

Lubang sebesar 1,5 meter ini terbentuk lantaran ada mobil yang terperosok beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sebelum Terjadi Longsor, Tembok Pembatas di Pasar Rebo Sudah Retak

Ketika hujan deras turun, air yang masuk ke dalam lubang menyebabkan tanah menjadi lembek hingga amblas.

"Jadi begini, kemarin kan ada mobil lewat ke sini terus jeblos. Di jalan itu jadi ada lubang belum sempat diperbaiki, terus hujan datang. Nah dari lubang itu hujan datang, akhirnya kan air masuk ke bawah tanah, sementara struktur tanahnya tanah merah kalau kena air langsung lembek," ujar Suwindarto kepada wartawan di Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Rupanya, tanah di dalam aspal tersebut sebelumnya sudah memiliki rongga-rongga alias tidak lagi padat.

"Karena mobil jeblos ternyata di bawah aspal juga ada rongga. Kemudian ada mobil lewat kan ada lubang, air masuk melalui lubang itu dan terus menggerus lubang inilah yang menjadi asal muasal (longsor)," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com