Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Menunggu, SDN 15 Tangerang Belum Dapat Gedung yang Laik

Kompas.com - 28/11/2018, 11:22 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Guru Agama SDN 15 Tangerang Aep mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang berjanji untuk membangun gedung baru bagi para murid SDN 15 Tangerang.

Janji itu telah disampaikan sejak 2017. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang di mana para murid bisa mendapatkan gedung sekolah yang laik.

"Tidak kembali ke gedung yang lama karena dijanjikan gedung yang baru. Sampai hari ini belum ada keputusan," ujar Aep saat ditemui Kompas.com di SDN 15 Tangerang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tangerang, Selasa (27/11/2018).

Baca juga: 100 Murid Pindah sejak SDN 15 Tangerang Menempati Gedung yang Tak Laik

Aep mengatakan, awalnya Pemkot Tangerang berjanji untuk membangun sekolah di lahan yang berada di SMK Negeri 2. Namun, lahan tersebut ternyata aset milik Pemprov Banten.

Pemprov Banten tak mengizinkan lahan milik mereka dijadikan sebagai gedung sekolah. Pemkot Tangerang lalu mencarikan lahan baru milik Kehakiman.

Namun, Kehakiman menolak karena sudah banyak lahan milik mereka yang dijadikan fasilitas Pemkot Tangerang.

Sempat ada wacana untuk membangun gedung sekolah di lahan kosong yang berada di depan kantor Wali Kota Tangerang. Namun, wacana tersebut tak jadi direalisasikan.

Aep mengatakan, pihaknya sempat ingin mengusulkan untuk membangun gedung sekolah di lahan yang kini ditempati SDN 15 Tangerang. Namun, dikabarkan lahan tersebut akan digunakan untuk gedung balai latihan kerja milik Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang.

Baca juga: Keselamatan Murid SDN 15 Tangerang Terancam karena Gedung Tak Laik

Aep pernah menanyakan secara langsung kepada Dinas Pendidikan Kota Tangerang alasan mereka tak boleh kembali ke gedung yang lama setelah rehab selesai. Namun, pihak Dinas Pendidikan enggan menjawab.

Aep berharap agar Pemkot Tangerang menepati janji mereka.

"Padahal yang di sana itu yang direhab gedung kami sebenarnya. Yang SDN 6 itu sedikit saja. Saya tanya kenapa SDN 6 boleh pindah, kami enggak. Dia enggak jawab secara serius, 'dialognya panjang', katanya," ujar Aep.

Sebelumnya diberitakan, kondisi gedung SDN 15 Tangerang di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Babakan, Tangerang kian memprihatinkan.

Baca juga: Mendikbud: 2.736 Gedung Sekolah Rusak Akibat Gempa Palu

Genteng kelas banyak yang rusak dan kerap berjatuhan, begitu juga dengan plafon gedung yang hampir roboh karena kerap terdampak rembesan hujan.

Jika hujan turun, dipastikan genteng bocor dan air hujan membanjiri ruang kelas dan ruang guru. Plafon sekolah bahkan dikhawatirkan bisa roboh sewaktu-waktu.

Awalnya, gedung SDN 15 Tangerang berada di Jalan Ahmad Yani, satu lingkungan dengan SDN 6. Pada awal 2017, seluruh gedung sekolah direhab.

SDN 6 pindah sementara ke SDN Sukasari 7, sedangkan SDN 15 pindah ke gedung lama yang sebelumnya ditempati SDN Sukasari 4. Di SDN 15 ada 653 murid dan 38 guru yang termasuk bagian administrasi.

Pada pertengahan 2017, rehab telah selesai. Namun, hanya SDN 6 yang diperbolehkan untuk kembali. Sementara SDN 15 Tangerang tak diperbolehkan menempati gedung dengan alasan akan dibangunkan gedung baru di lokasi lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com