Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Motarium Penerbitan IMB Minimarket

Kompas.com - 29/11/2018, 13:22 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok mengeluarkan motarium menghentikan sementara penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) toko swalayan atau minimarket.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, kebijakan ini dikeluarkan untuk meminimalisasi menjamurnya pembangunan minimarket. 

"Penghentian izin ini kami lakukan karena maraknya minimarket di Kota Depok dan membuat masyarakat yang akan membuka warung atau toko kecil merasa tersaingi," kata Idris seusai meresmikan Depok Cooperative Mart, di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018).

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Lalu Timpa Minimarket

Idris mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang batasan-batasan pembangunan minimarket di Kota Depok.

Namun, menurut dia, perda tersebut dianggap tidak bejalan maksimal karena hanya mengatur pembatasan zona lokasi minimarket dengan pasar tradisional.

"Nah ini yang tidak terkontrol adalah rasio jumlah penduduk dengan minimarket yang ada dan ini ternyata juga jadi masalah. Makanya perda yang sudah ada nanti kami revisi, dari perda kami turunkan teknisnya ke perwal (peraturan wali kota)," ujar Idris.

Baca juga: Karyawan Pura-pura Menyiksa Diri lalu Curi Uang Minimarket

Moratorium ini, lanjut dia, tidak berlaku bagi koperasi yang akan membangun minimarket.

Hal ini disebabkan koperasi dapat menopang perekonomian warga Depok. Di dalam koperasi, masyarakat bisa melakukan transaksi simpan pinjam. 

Selain itu, koperasi juga membantu permodalan masyarakat membuat usaha. 

Baca juga: Masih Ada Minimarket di Depok yang Memajang Rokok

Selama ini, lanjut Idris, koperasi di Kota Depok kurang berkembang karena tidak ditopang sistem usaha berupa penjualan bahan pokok dan lain-lain. 

"Selama ini tidak ada usaha yang dilakukan koperasi sehingga kebobolan ketika dia melakukan simpan pinjam kepada anggotanya," ujarnya. 

Moratorium ini berlaku hingga pihaknya selesai menghitung perbandingan jumlah minimarket dengan jumlah penduduk Kota Depok.

Baca juga: Perampok Minimarket di Tangerang Gunakan Helm Ojek Online Saat Beraksi

"Saya enggak hapal berapa jumlah minimarket di kota ini karena bervariasi. Kalau saya katakan jumlah keseluruhannya nanti masih kurang, karena di beberapa kecamatan masih ada yang jarang, dan ada juga kecamatan minimarketnya sangat penuh sekali," kata Idris. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com