Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Berharap Pemerintah Pusat Segera Keruk Kali Bekasi

Kompas.com - 30/11/2018, 17:22 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Mas Sriwati mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi tidak memiliki anggaran untuk melakukan restorasi terhadap Kali Bekasi.

"Kan Kali Bekasi kewenangan pusat, BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane), program pemerintah pusat Kementerian PUPR, bukan Bekasi Kota. Kami enggak punya anggaran buat ngeruk juga," kata Mas Sriwati di Bekasi, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Warga di Pinggir Kali Bekasi Diimbau Waspada Banjir Kiriman

Pasalnya saat ini, menurut Mas Sriwati, kondisi Kali Bekasi sudah penuh endapan lumpur. Kedalaman air Kali Bekasi saat ini hanya mencapai dua meter, di mana sebelumnya kedalaman air bisa lebih dari 10 meter.

Mas Sriwati mengatakan, pihaknya hanya bisa melakukan sebatas pemungutan sampah yang berada di Kali Bekasi. Itu pun dilakukan hanya di ruas kali wilayah Kota Bekasi.

"Sementara ini kami cuma bisa mengevakuasi sampah-sampah sedikit, sebagian kecil ruas Kali Bekasi saja. Iya (ada) pasukan katak, tapi cuma sebagian kecil dari luas Kali Bekasi yang besar itu," ujar Mas Sriwati.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, terdapat 49 titik banjir di wiliayah Kota Bekasi. Dari 49 titik tersebut, sebagian besar berada di daerah permukiman warga yang berdampingan langsung dengan Kali Bekasi.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar, Pepen Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

"Bekasi itu sudah hampir 30 tahun tidak ada restorasi, baik itu rehabilitasi maupun itu normalisasi. Makin lama makin tinggi lumpurnya. Dinding-dinding sungai juga dalam kondisi mengkhawatirkan," kata Tri.

Tri pun berharap kepada pemerintah pusat, dalam hal ini BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane), untuk segera melakukan penanganan-penanganan di sungai Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com