Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

920 Napi di Rutan Depok Baru Mau Rekam e-KTP untuk Pemilu 2019

Kompas.com - 05/12/2018, 16:19 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 920 orang dari 1.530 warga binaan Rutan Kelas II B Depok, Jawa Barat, tidak memiliki e-KTP menJelang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019.

Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Depok menggenjot perekaman data e-KTP bagi penghuni Rutan Kelas II Depok.

“Ini merupakan langkah melindungi hak pilih warga binaan (napi), sehingga mereka bisa menggunakannya di hari pelaksanaan pada 17 April 2019 mendatang. Baik itu pemilihan anggota dewan maupun presiden,” kata Komisioner Bidang Data KPU Depok Jayadin di Rutan, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: Dirjen Dukcapil Heran Warga Masih Kesulitan Buat e-KTP di Jakarta

KPU menargetkan, 920 orang napi tersebut ditargetkan dapat terekam semua selama sepekan ini. Adapun e-KTP yang dibuatkan tidak untuk warga Depok saja.

“Target kami adalah menyisir teman-teman yang menggunakan hak pilihnya atau mencoblos pada tanggal 17 April 2019 nanti, mudah-mudahan dalam sepekan ini bisa semua terekam, dan terindentifikasi, baik yang warga Depok atau yang bukan Warga Depok, sehingga mereka terpenuhi akan hak pilihnya,“ ujar Jayadin.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Rutan Depok Boy Sagara mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung kelancaran jelang Pileg dan Pilpres.

“Dalam rangka mensukseskan Pilpres dan Pileg, kami melaksanakan perekaman data biometrik berdasarkan retina oleh Disdukcapil dan KPU Kota Depok untuk warga binaan. Kegiatan itu bertujuan untuk mengetahui identitas warga binaan agar tidak kehilangan hak politiknya,” ujar Boy.

Baca juga: Jumlah Blangko E-KTP di Jakarta Tak Seimbang dengan Permintaan

Menurut Boy, jumlah warga binaan di rutan setara dengan jumlah warga dalam satu kecamatan.

“Rutan Depok kan UPT (Unit Pelaksana Teknis) penyangga Ibu Kota, jadi napinya bisa dari sekitar Jakarta. Dua bulan ini saja kami dapat limpahan (napi) Lapas Jakarta 300-an di antaranya bukan warga Depok,” ujar Boy.

Boy mengatakan, warga binaan yang bukan warga Depok pun bisa dibuatkan e-KTP karena sistemnya telah terintegrasi dengan Disdukcapil pusat.

“Mereka (KPU dan Disdukcapil) mengakomodir, karena adanya pembukaan akses melalui Disdukcapil pusat yang bisa direkam tidak hanya yang berdomisili Depok, tapi juga di luarnya bisa jadi DPT (Daftar Pemilih Tetap). Sehingga, semua warga binaan dapat memiliki hak suara untuk berpolitik,” tutur Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com