Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Proyek Turap Kali Sentiong Diminta Tanggung Kerugian Korban Crane Ambruk

Kompas.com - 06/12/2018, 19:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta meminta kontraktor proyek turap di Kali Sentiong bertanggung jawab atas ambruknya crane proyek, Kamis (6/12/2018) siang.

Kepala Bidang Aliran Timur Dinas SDA DKI Nelson Simanjuntak mengatakan, PT Sinar Merdadu selaku kontraktor wajib memberikan ganti rugi kepada korban. 

Adapun, akibat peristiwa ini, tiga bangunan rusak tertimpa crane dan tiga orang luka-luka. 

Baca juga: Crane Ambruk, Pembangunan Turap Kali Sentiong Dihentikan Sementara

"Saya langsung berkoordinasi dengan pihak pelaksana dan pihak pelaksana sudah menginformasikan dia akan bertanggung jawab terhadap segala kerusakan dan kerugian," kata Nelson, di Rumah Pompa Sunter, Jakarta Utara, Kamis.

Pihaknya juga meminta pihak kontraktor kembali membangun bangunan-bangunan yang rusak akibat ambruknya crane seperti sediakala. 

Kontraktor, lanjut dia, tengah menambah jumlah crane jelang berakhirnya tahun anggaran.

Baca juga: Crane di Kemayoran Jatuh karena Pijakan Longsor

Menurut dia, biasanya hanya terdapat dua buah crane yang beroperasi di sana. Namun, pihak kontraktor menambah jumlah crane menjadi empat buah demi mengejar ketertinggalan.

Nelson membeberkan, proyek tersebut ditargetkan selesai akhir Desember 2018. Namun, progresnya baru mencapai angka 50-60 persen. 

Namun, ia menampik peristiwa tersebut disebabkan kontraktor yang terburu-buru menyelesaikan target. 

Baca juga: Luka di Kepala, 1 Korban Crane Kali Sentiong Dibawa ke RSUD Tarakan

"Kalau informasi dari lapangan, semuanya sudah kami lakukan dengan baik. Ternyata memang ini musibah kejadian yang tidak kita inginkan," ujar Nelson.

Lurah Kebon Kosong Samsul Maarif mengatakan, warga yang rumahnya rusak sudah direlokasi ke rumah kontrakan oleh pihak kontraktor.

"Pihak kontraktor sudah bersedia memberikan bantuan terkait perawatan dan untuk sementara korban tempat tinggal kontrakkannya dibayari kontraktor," kata Samsul. 

Baca juga: 3 Bangunan Rusak Tertimpa Crane di Kemayoran

Proyek pemasangan turap sudah dilakukan selama dua bulan terakhir untuk memperlancar aliran air dan mencegah banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com