Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Isi Bemo Baca Milik Pak Kinong...

Kompas.com - 09/12/2018, 07:03 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutino (58), pria yang biasa disapa Pak Kinong, memodifikasi bemo miliknya untuk dijadikan perpustakaan kecil yang menyediakan sejumlah buku anak-anak.

Ia mengubah tempat duduk di belakang kemudi menjadi dua rak penyimpanan barang.

Satu rak digunakan untuk tempat buku-buku, sedangkan satu rak lainnya untuk makanan yang dijual Pak Kinong.

Tampak pula peralatan-peralatan berjualan, seperti coolbox untuk menyimpan minuman pada bagian tengah bemo.

Bemo Pak Kinong ini mulanya berwarna ungu. Namun, bemo itu dicat oranye karena dijadikan perlengkapan syuting flm beberapa waktu lalu.

"Dulunya warna ungu terang, tapi sudah ganti oranye. Kemarin disewa buat syuting film. Kadang-kadang bemo ini emang disewa, mungkin karena cuma tinggal bemo ini yang bisa jalan. Bagian tengah itu ada rak buku ya tempat menaruh buku-buku," kata Pak Kino saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya Jalan Karet Pasar Baru Barat II, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Kisah Inspiratif Pak Kinong, Penggagas Bemo Baca di Jakarta...

Pada bagian rak buku, tampak beberapa buku anak-anak. Ada yang berjudul Monyet dan Kera, Pencakar Langit, dan Tukang Pos.

Buku-buku itu dikumpulkan Pak Kinong dari para donatur, salah satunya Presiden Joko Widodo.

Pak Kinong pernah diundang ke Istana Negara saat peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2017.

Anak-anak sekolah Paud saat membaca buku di bemo perpustakaan saat jam istirahat di Rusun Karet Tengsin, Jakarta, Jumat (7/12/2018). Pak Sutino (58) adalah sopir bemo yang merintis bemo tuanya menjadi perpustakaan keliling bagi anak-anak sejak tahun 2013.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Anak-anak sekolah Paud saat membaca buku di bemo perpustakaan saat jam istirahat di Rusun Karet Tengsin, Jakarta, Jumat (7/12/2018). Pak Sutino (58) adalah sopir bemo yang merintis bemo tuanya menjadi perpustakaan keliling bagi anak-anak sejak tahun 2013.
Saat pulang dari Istana Negara, ia mendapat donasi 50 buku dari Presiden Jokowi.

"Buku dari Pak Jokowi ada tanda itu (sembari menunjukkan tanda hadiah dari presiden pada salah satu buku). Itu kan enggak dijual, jadi kalau ada orang tua yang mau beli, saya bilang pinjam saja, jangan beli," kata Pak Kinong.

Buku-buku itu disusun dalam satu rak buku yang memiliki tiga tingkat. Warna-warna buku tampak mencolok untuk menarik perhatian anak-anak.

Pak Kinong menyampaikan, anak-anak di sekitar rumahnya terkadang meminjam buku dan membawanya ke rumah.

Kendati demikian, ia tak pernah khawatir buku itu tak pernah dikembalikan.

"Kadang ada yang bawa pulang ke rumah. Saya persilakan saja kalau saya kenal dengan orang tuanya. Sekalian saya mengajarkan pada anak-anak kalau meminjam itu harus dikembalikan. Sejauh ini buku-buku yang dipinjamkan itu masih selalu dikembalikan," ujar Pak Kinong.

Halaman:



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com