Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akomodasi PKL, Dinas Koperasi DKI Usul CFD di Wilayah Tiap Minggu

Kompas.com - 09/12/2018, 13:09 WIB
Sherly Puspita,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Adi Ariantara mengatakan, pihaknya akan mengusulkan pelaksanaan car free day (CFD) di wilayah-wilayah di Jakarta dirutinkan pelaksanaannya.

Sebelumnya, pelaksanaan CFD di wilayah-wilayah Jakarta dilakukan dua minggu sekali. Hal ini tak seperti CFD Sudirman-Thamrin yang digelar setiap seminggu sekali.

Adi berpendapat, CFD yang rutin dilaksanakan akan membuka peluang lebih besar bagi para pedagang kaki lima (PKL).

"Saat ini CFD sudah jadi kebutuhan, jadi peluang usaha. Cuma waktunya kurang, akhirnya dia (PKL) lari ke sana ke sini, coba (CFD dilaksanakan) bareng. Intinya kami kasih dia ruang, ada volumenya, sama waktunya. Kan yang dulunya (CFD di wilayah) dua minggu sekali bisa saja kami usulkan ke Wali Kota dirutinkan," papar Adi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/12/2018).

Baca juga: Para PKL Berjualan di Badan Jalan Sudirman-Thamrin saat CFD Digelar

Hal ini juga disampaikan Adi menanggapi jumlah PKL di CFD Sudirman-Thamrin yang kian banyak jumlahnya. Para PKL juga mulai membuka lapaknya di badan jalan.

Padahal, menurut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), PKL hanya diperbolehkan berjualan di atas trotoar.

"Sebetulnya kami sudah sediakan kantong-kantong (berdagang). Tapi, terus terang kantong-kantong itu sudah penuh. Contohnya yang di dekat Sarinah Plaza, itu kan sampai jalan belakang di KH Moh Mansyur itu kan," sebutnya.

Tak tertibnya pedagang ini juga terjadi di jalan Sudirman-Thamrin saat car free day (CFD) digelar pada hari Minggu (9/12/2018).

Baca juga: Ular Sanca 3 Meter Ikut Meriahkan CFD Sudirman-Thamrin

Pantauan Kompas.com, tak hanya menggelar dagangannya, sejumlah pedagang juga meletakkan bangku plastik untuk para pelanggannya di sekitar tempatnya berjualan.

Hal ini membuat ruang bagi pejalan kaki atau pesepeda yang hendak menikmati CFD menjadi berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com