Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Jak Lingko Jadi Induk Transportasi Publik di Jakarta

Kompas.com - 09/12/2018, 18:30 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengganti nama program One Karcis One Trip (OK Otrip) dengan nama Jak Lingko yang memiliki arti Jakarta Berjejaring.

Nama Lingko diambil dari bahasa Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang artinya jaring laba-laba.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, melalui Jak Lingko maka bus kecil, medium, besar berjejaring akan terintegrasi dengan transportasi massal.

Baik transportasi berbasis rel seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan commuter line serta transportasi berbasis Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta.

“Harapannya program ini dapat menjadi induk dari integrasi transportasi publik di Jakarta,” ujar Anies dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (10/12/2018).

Jak Lingko meneruskan yang sudah dilaksanakan dalam program OK Otrip. Karenanya, untuk sementara waktu, Jak Lingko ada di bawah tanggung jawab PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Baca jugaSemakin Diminati Warga, Jak Lingko Telah Angkut 5 Juta Penumpang

“Sesudah ada MRT dan LRT, baru kami atur siapa pengelola seluruh moda transportasi massal ini. Sekarang kami serahkan dulu ke PT. Transjakarta,” jelas Anies.

Selain itu, Direktur Utama PT. Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, telah memperluas jangkauan transportasi dengan membuka rute-rute baru.

“Pada 2015, saat itu layanan kami menjangkau 54 persen populasi Jakarta dan 42 persen wilayah Jakarta. Pada tahun ini, kami sudah dapat menjangkau 68 persen populasi dan 58 persen wilayah Jakarta," ucap Agung

Pencapaian itu, kata dia, di dapat dengan perluasan layanan integrasi bus kecil melalui penambahan kerja sama dengan para operator bus kecil yang secara aktif tergabung Jak Lingko. 

Untuk memperluas integrasi antar moda, PT. Transjakarta pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT. MRT Jakarta terkait Studi Integrasi Transportasi Antarmoda.

Integrasi transportasi tidak hanya dengan PT. MRT melainkan dengan seluruh moda transportasi publik di Jakarta. Bentuk integrasi tidak hanya dalam dalam rute saja, tetapi termasuk untuk tiket dan manajemen pengelolaan.

“Diharapkan, Januari 2019, sudah ada rencana pendahuluan studi integrasi antar moda tersebut,” pungkasnya

Sebagai tambahan, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022, Pemprov DKI juga akan membangun elevated loopline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com