Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pemprov DKI Jakarta Anggarkan Triliunan Rupiah untuk Revitalisasi TIM

Kompas.com - 11/12/2018, 16:51 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengucurkan anggaran  Rp 501,5 miliar untuk revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemprov DKI Jakarta, Asiantoro mengatakan bahwa revitalisasi tersebut akan dimulai 2019 mendatang. Rencananya, pembangunan akan dilakukan selama dua tahun.

“Pada tahun pertama (2019) akan dilakukan pembangunan gedung baru beserta fasilitas penunjang dengan alokasi anggaran Rp 501,5 miliar,” ujar Asiantoro di Jakarta seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (11/12/2018).

Selanjutnya, pada 2020 revitasilasi dilakukan terhadap bangunan yang sudah ada dan penataan ruang terbuka hijau.

“Di tahun itu dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun. Jadi, total anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 1,8 triliun. Pembangunan akan dilakukan oleh PT Jakpro,” jelas Asiantoro.

Arsitek Isandra Martin atau Andra Markin akan berpartisipasi membangun revitalisasi TIM ini. Andra mengatakan kalau desain revitalisasi TIM dirancang agar mengembalikan jiwa TIM saat pertama kali dibangun pada 1968, yakni menjadi bangunan yang inklusif, terbuka, dan guyub.

Revitalisasi akan membuat Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) TIM menjadi taman yang besar sehingga menjadi tempat para seniman praktik, latihan, dan mempertunjukkan seninya di luar ruangan.

“Masyarakat dapat melihat mereka berlatih atau sekadar menikmati ruang terbuka hijau,” ujar arsitek yang membangun Bandara Banyuwangi dengan konsep green airport tersebut.

Revitalisasi akan berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, akan membuat bangunan baru untuk merelokasi semua kegiatan sementara waktu. Kemudian, bangunan lama akan dipugar dan mengubah lahan parkir menjadi taman, serta memindahkan tempat parkir ke bawah (basement) bangunan yang baru.

Bangunan teater Jakarta dan Planetarium tetap dipertahankan karena termasuk bangunan bersejarah dan masih berfungsi. “Interior Planetarium pertahankan. Namun, eksteriornya akan menyesuaikan dengan desain yang baru,” ungkap Andra.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, revitalisasi TIM menjadi bagian untuk membawa Jakarta sebagai pusat seni dan kebudayaan Asia.

“Sudah saatnya Jakarta memiliki pusat kesenian berkelas internasional. Saya ingin Jakarta bisa menjadi tuan rumah bagi perhelatan kesenian dan kebudayaan dunia. Itu artinya kerja besar bagi kita semua yang ada di tempat ini,” jelas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com