Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pengeroyokan Anggota TNI oleh Juru Parkir di Ciracas Berakhir Damai

Kompas.com - 11/12/2018, 20:18 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Tony Surya mengatakan, kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI Kapten Komaruddin oleh beberapa juru parkir di Ciracas, Jakarta Timur, diselesaikan secara kekeluargaan.

Hal ini disebabkan lantaran adanya kesalahpahaman.

"Dari anggota TNI sepakat ini kesalahpahaman, sehingga kedua belah pihak sepakat kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Artinya ada tindak pengoroyokan, tetapi ketika korban mau menyelesaikan dengan damai, pihak polisi memfasilitasi," ujar Tony di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Cerita Juru Parkir Minimarket di Depok yang Dikeroyok Oknum Jakmania

Ia mengatakan, beberapa juru parkir yang ikut mengeroyok anggota TNI bermaksud melerai. Namun, karena adanya perlawanan dari Komaruddin, terjadilah pengeroyokan.

"Mereka ini pasti bermaksud melerai, kan, belum tahu itu anggota TNI, tetapi justru terjadi cekcok yang berkelanjutan. Mungkin karena anggota TNI memberikan sedikit perlawanan, lalu terjadi keributan sempat dorong-mendorong temannya tukang parkir datang," kata dia.

Sebelumnya, seorang anggota TNI dikeroyok beberapa warga di depan pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/11/2018).

Baca juga: Anggota TNI yang Coba Bunuh Diri Diduga Penembak 3 Warga Prabumulih hingga Tewas

Kejadian bermula saat Kapten Komaruddin beserta anaknya selesai memperbaiki motor dan berencana makan di salah satu warung samping pertokoan Arundina.

Saat hendak parkir, knalpot motor Komaruddin berasap hingga membuatnya memeriksa.

Salah satu juru parkir kemudian menggeser motornya tanpa sepengetahuan Komaruddin hingga membuat kepalanya terbentur motor.

"Kapten Komaruddin menegur juru parkir tersebut. Namun, ia (juru parkir) tidak terima hingga terjadi cekcok mulut yang kemudian mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya dan mengeroyok Kapten Komarudin," ujar Yoyon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com