Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, sistem integrasi antar moda transportasi telah diterapkan di beberapa negara maju yang bertujuan memudahkan para penumpang berganti moda transportasi.
"Integrasi seperti ini sudah ada di Singapore, Seoul, Hongkong, dan Kuala Lumpur," kata Agung dalam acara temu jurnalis di Kolla Space Co-working, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Baca juga: Kemacetan di Stasiun Palmerah, Transjakarta Cari Lahan Parkir
Sistem integrasi itu akan membuat para penumpang hanya menggunakan satu jenis kartu pembayaran.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih mengkaji pengelolaan kartu integrasi pembayaran.
"Jadi untuk pembayaran, nanti MRT pakai kartu sendiri dulu, demikian juga LRT. Pemprov DKI sudah menyepakati bahwa tiga perusahaan (PT MRT Jakarta, PT Jakpro, dan Transjakarta) untuk membuat sebuah perusahaan bersama," ujar Agung.
Baca juga: Transjakarta: Pelanggan Tumbuh 22 Persen Per Tahun
"Perusahaan itu nantinya akan menata kelola bagaimana integrasi pembayaran dilakukan," lanjut dia.
Adapun MRT fase pertama lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia akan beroperasi pada Maret 2019.
Halte yang akan terintegrasi dengan stasiun MRT yakni Halte Bundaran HI dan Stasiun MRT Bundaran HI, Halte Tosari dan Stasiun MRT Dukuh Atas, Halte CSW Koridor 13 dan Stasiun MRT Sisingamangaraja, Halte Lebak Bulus koridor 8 dan Stasiun MRT Lebak Bulus.
Baca juga: Tanggapan PT Transjakarta tentang Diskresi Polisi untuk Busway
Untuk LRT fase pertama lintas Velodrome-Kelapa Gading, Halte Pemuda Rawamangun akan terintegrasi dengan Stasiun LRT Velodrome.
Sementara untuk KRL, Halte Tosari akan terintegrasi Stasiun Sudirman, Halte Stasiun Klender dengan Stasiun Klender, serta Halte Stasiun Cakung dengan Stasiun Cakung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.