Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Diminta Tidak Terprovokasi soal Pengeroyokan di Cibubur

Kompas.com - 12/12/2018, 12:04 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta, Kolonel Inf Kristomei Sianturi meminta anggota TNI untuk tidak terprovokasi terhadap informasi terkait kasus pengeroyokan salah satu anggota TNI yang terjadi di pertokoan Arundina, Cibubur, Ciracas, Senin (10/12/2018).

"Kami imbau kepada masyarakat, kepada anggota TNI, artinya kepada masyarakat luas untuk menahan diri, tidak emosi, tidak perlu mengambil tindakan yang kontraproduktif yang bisa justru memprovokasi dan menganggu ketertiban masyarakat," ujar Kristomei saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/12/2018).

Kristomei mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyelidiki kasus pengeroyokan tersebut. Pihaknya telah mendatangi lokasi tempat pengeroyokan anggota TNI dan telah meminta keterangan para saksi.

Baca juga: Anggota TNI Dikeroyok Juru Parkir di Ciracas

"Kasus pemukulan artinya kami sudah rekonstruksi ulang dan kami sedang selidiki lebih dalam bagaimana peristiwa yang sebenarnya terjadi, siapa berbuat apa," ujar Kristomei.

Sejumlah video memperlihatkan pengeroyokan seorang anggota TNI oleh beberapa orang juru parkir tersebar di media sosial. Pemukulan terjadi di parkiran pertokoan Arundina, Cibubur, Selasa kemarin.

Dari informasi yang dihimpun, pengeroyokan terjadi saat anggota TNI tersebut cekcok karena masalah sepeda motor dengan salah satu seorang juru parkir. Saat melihat hal tersebut, sejumlah juru parkir lainnya melakukan kekerasan terhadap anggota TNI tersebut.

Baca juga: Amukan Massa di Polsek Ciracas Diduga Terkait Pengeroyokan Anggota TNI oleh Juru Parkir

Peristiwa pengeroyokan anggota TNI itu diduga kemudian memicu tindakan anarkistis di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Sejumlah orang yang diduga tidak puas dengan penanganan polisi terkait pengeroyokan tersebut kemudian membakar dan merusak kantor Polsek Ciracas.

Pihak Kodam Jaya menyatakan, mereka menyerahkan penyelidikan kasus perusakan kantor Polsek Ciracas itu kepada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com