Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jalan di Sekitar Stasiun Palmerah yang Semrawut

Kompas.com - 12/12/2018, 18:52 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan arus lalu lintas di kawasan Stasiun Palmerah selalu terjadi setiap pagi dan sore hari. Kondisi itu disebabkan banyaknya kendaraan bermotor yang melintas di jalan samping stasiun.

Kepadatan semakin diperparah dengan banyaknya ojek online maupun ojek pangkalan, kopaja, bus transjakarta, dan pedagang kaki lima di sekitar stasiun.

Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Rabu (12/12/2018) pukul 17.30 WIB, kepadatan terlihat baik di pintu timur stasiun dari arah Slipi ke Permata Hijau maupun pintu barat dari arah Permata Hijau ke Slipi.

Akibat kepadatan arus lalu lintas, bus transjakarta membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai halte pemberhentian terakhir di Stasiun Palmerah dari Gedung Manggala Wanabakti.

Baca juga: Kemacetan di Stasiun Palmerah, Transjakarta Cari Lahan Parkir

Penumpukan ojek online yang menjemput maupun menurunkan penumpang tampak di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO).

Ojek-ojek online berderet di depan toko Circle K hingga Masjid Jami' Al-Falah dan di bawah JPO pintu timur stasiun hingga halte pengumpan transjakarta. Ada juga ojek pangkalan yang menunggu penumpang di atas trotoar.

Selain itu, ada juga bus kopaja B86 rute Lebak Bulus-Kota yang ngetem untuk menunggu penumpang.

Keadaan semakin semrawut akibat adanya PKL yang menjual makanan seperti siomay dan jajanan ringan lainnya. Kepadatan arus lalu lintas seperti itu selalu terjadi setiap hari.

Oleh karena itu, PT Transjakarta akan mencari lahan parkir bagi ojek online dan bus transjakarta.

Baca juga: Kepadatan Lalu LIntas di Stasiun Palmerah Masih Terjadi

Sebelumnya, Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Wijanarko mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencari lahan di sekitar Stasiun Palmerah. Lahan ini bakal dipakai untuk menampung bus pengumpan transjakarta serta ojek online yang kerap memenuhi badan jalan.

"Dengan PT KAI itu kami sudah coba intensif dan kami coba upayakan Stasiun Palmerah. Itu kan bikin macet, kami lagi coba konsolidasi," kata Wijanarko di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com