JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan arus lalu lintas di kawasan Stasiun Palmerah selalu terjadi setiap pagi dan sore hari. Kondisi itu disebabkan banyaknya kendaraan bermotor yang melintas di jalan samping stasiun.
Kepadatan semakin diperparah dengan banyaknya ojek online maupun ojek pangkalan, kopaja, bus transjakarta, dan pedagang kaki lima di sekitar stasiun.
Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Rabu (12/12/2018) pukul 17.30 WIB, kepadatan terlihat baik di pintu timur stasiun dari arah Slipi ke Permata Hijau maupun pintu barat dari arah Permata Hijau ke Slipi.
Akibat kepadatan arus lalu lintas, bus transjakarta membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai halte pemberhentian terakhir di Stasiun Palmerah dari Gedung Manggala Wanabakti.
Baca juga: Kemacetan di Stasiun Palmerah, Transjakarta Cari Lahan Parkir
Penumpukan ojek online yang menjemput maupun menurunkan penumpang tampak di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO).
Ojek-ojek online berderet di depan toko Circle K hingga Masjid Jami' Al-Falah dan di bawah JPO pintu timur stasiun hingga halte pengumpan transjakarta. Ada juga ojek pangkalan yang menunggu penumpang di atas trotoar.
Selain itu, ada juga bus kopaja B86 rute Lebak Bulus-Kota yang ngetem untuk menunggu penumpang.
Keadaan semakin semrawut akibat adanya PKL yang menjual makanan seperti siomay dan jajanan ringan lainnya. Kepadatan arus lalu lintas seperti itu selalu terjadi setiap hari.
Oleh karena itu, PT Transjakarta akan mencari lahan parkir bagi ojek online dan bus transjakarta.
Baca juga: Kepadatan Lalu LIntas di Stasiun Palmerah Masih Terjadi
Sebelumnya, Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Wijanarko mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencari lahan di sekitar Stasiun Palmerah. Lahan ini bakal dipakai untuk menampung bus pengumpan transjakarta serta ojek online yang kerap memenuhi badan jalan.
"Dengan PT KAI itu kami sudah coba intensif dan kami coba upayakan Stasiun Palmerah. Itu kan bikin macet, kami lagi coba konsolidasi," kata Wijanarko di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.