JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengingatkan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera menentukan dua kandidat wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Gembong menyebut, pembangunan di Jakarta akan terhambat jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin lama bekerja tanpa wagub.
Hal itu juga akan merugikan masyarakat.
Baca juga: PKS soal Wagub DKI: Kami Sudah Hormati Gerindra, Sekarang Tolong Gerindra Hormati Kami
"Kalau (Gerindra dan PKS) terlalu lama berseteru, rakyat jadi korban. Makin lama Pak Anies dalam kesendirian, program pembangunan Jakarta terhambat. Ini yang perlu kita ingatkan," ujar Gembong dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Gembong menyampaikan, pada 2019, Anies harus mengerjakan berbagai program dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Rp 89 triliun.
Anies, lanjut dia, akan kewalahan jika bekerja tanpa wagub.
Baca juga: Kalau Belum Pasti Wagub DKI Itu PKS, Kekecewaan Pasti Akan Terjadi
"Bayangkan, 2019 Pak Anies dibebani anggaran Rp 89 triliun, kalau sendiri, waduh, kasihan juga," kata Gembong.
Kursi wagub DKI Jakarta masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga yang maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
PKS dan Gerindra hingga kini belum mengajukan dua nama kandidat wagub pengganti.
Baca juga: Soal Pemilihan Wagub DKI, Anies Bilang seperti di Zaman Siti Nurbaya
Kedua partai belum memiliki pemahaman yang sama soal fit and proper test untuk menentukan kandidat wagub DKI.
PKS dan Gerindra mulanya akan bertemu pada 4 Desember untuk menyamakan persepsi fit and proper test.
Namun, pertemuan itu ditunda. Belum jelas kapan pertemuan penggantinya akan digelar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.