TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Sebanyak 171 orang menjadi korban penipuan berkedok down payment (DP) atau uang muka rumah murah di Tangerang Selatan.
Pelaku, John Sumanti (47), mengaku sebagai direktur utama perusahaan properti bernama PT Citra Cakrawala Kinasa (CKK).
Berikut fakta-fakta kasus tersebut yang dirangkum Kompas.com.
1. Tawarkan rumah murah mulai Rp 130 juta
Tersangka John Sumanti menawarkan rumah kepada para korbannya seharga Rp 130 juta hingga Rp 160 juta. John meyakinkan calon korban bahwa bisa menyediakan rumah bersubsidi dengan uang muka murah.
Dua lokasi rumah yang ditawarkan berada di Desa Curug, Kabupaten Bogor, yang bernama Bumi Berlian Asri, sedangkan lokasi kedua berada di Desa Cidokom, Kabupaten Bogor, dengan nama Bumi Berlian Serpong.
Baca juga: Korban Penipuan DP Rumah Murah di Tangsel Bertambah
Namun, kedua lokasi rumah tersebut bukan milik John Sumanti, melainkan milik pengembang properti lain yang tidak memiliki hubungan dengan John.
John menjanjikan, setelah uang muka dibayarkan, korban bisa melaksanakan wawancara akad kredit dengan pihak Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Bogor atau BTN Cabang Pamulang.
"Modus operandi (pelaku) dengan memasarkan rumah bersubsidi seharga Rp 130 juta-Rp 160 juta dengan luasan tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 90 meter persegi," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan di Mapolres Tangsel, Kamis (13/12/2018).
2. Uang muka Rp 30 Juta
Para korban diminta wajib menyetor booking fee sebesar Rp 5 juta dan membayar uang muka sebesar Rp 20 juta-Rp 30 juta. Korban pun dijanjikan untuk diwawancarai pihak BTN dalam jangka waktu tiga bulan setelah pembayaran.
Para korban yang tertarik akhirnya mentransfer sejumlah uang yang diminta. Namun, setelah uang diberikan, wawancara tidak pernah dilakukan.
Para korban menanyakan kepada pihak bank yang sudah dijanjikan. Pihak bank menyatakan bahwa para korban tidak pernah terdaftar sebagai orang yang mengajukan permohonan kredit rumah.
3. Korban terus bertambah
Korban penipuan berkedok uang muka murah terus bertambah jumlahnya. Awalnya, korban yang melapor ke pihak kepolisian berjumlah 90 orang. Namun, hingga Kamis (13/12/2018) ini, jumlahnya menjadi 171 orang.