JAKARTA, KOMPAS.com - Herman, seorang satpam di sebuah perumahan kawasan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat mengalami luka cukup parah akibat serangan anjing jenis pitbull milik seorang warga pada Kamis (13/12/2018) pagi.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana mengatakan, kemarin pihaknya mendapatkan informasi mengenai kejadian ini dari warga setempat.
"Kemarin kejadian itu memang ada informasi kejadian. Kejadian itu bermula ketika satpam menegur pemilik anjing yang membawa anjingnya tidak dengan tali," ujar Mirzal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (14/12/2018).
Mirzal melanjutkan, pemilik anjing tak terima atas teguran itu dan meminta anjing tersebut menyerang satpam.
Baca juga: Pemilik Toko Hewan Selamatkan Rubah Perak yang Dikira Anjing Liar
"Terus, kemudian kami kan datangi lokasi untuk meredam massa karena massa mendatangi pemilik yang enggak suka dengan pelakuan itu. Nah, kemudian yang bersangkutan nanti akan kami proses hukumnya," lanjut Mirzal.
"Kemudian sedang kami komunikasikan kepada korban juga, untuk istrinya (korban) agar melaporkan kepada polsek apabila itu memenuhi unsur pidananya," kata dia.
Meski demikian, ia belum dapat memastikan apakah korban telah membuat laporan polisi terkait hal ini.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Garda Satwa Indonesia Anisa Ratna Kurnia mengatakan, sebelum penyerangan terhadap satpam ini terjadi, warga sudah kerap kali memperingatkan pemilik yang sama untuk menjaga anjingnya dengan baik.
Pemilik anjing itu disebut kerap membawa hewan peliharaannya berjalan-jalan tanpa mengaitkan tali di lehernya.
Pada tanggal 18 November lalu, lanjut Anisa, anjing pitbull itu menyerang seekor anjing bernama Jecky hingga mati.
Dari kejadian tersebut, Garda Satwa bersama 126 organisasi pecinta hewan Indonesia mengajukan somasi kepada pemilik anjing.
"Namun, hingga kini yang bersangkutan tidak datang. Kami rencana mau gugat (pemilik anjing). Tapi, keburu kejadian yang lebih parah (penyerangan satpam)," ujar Anisa, Jumat.
Anisa menilai, dalam hal ini pemilik anjing seharusnya bertanggungjawab terhadap perilaku peliharaannya.
Baca juga: Anjing Ini Setia Tunggu Pemiliknya yang Terpisah saat Kebakaran California
"Anjing itu yang membentuk ya manusia dan lingkungannya, yang perlu dibenerin ya manusianya, bukan anjingnya. Misal anjing disuntik mati, terus owner-nya punya anjing baru. Dengan didikan yang sama, anjingnya akan tercipta lagi seperti itu. Kami kira, eksekusi mati anjing itu bukan solusi," paparnya.
Ia berharap polisi segera melakukan tindakan tegas kepada pemilik anjing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.