Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Proyek Pusat Kuliner di Pluit yang Dipersoalkan DPRD

Kompas.com - 17/12/2018, 13:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mempersoalkan proyek pusat kuliner yang berada di Jalan Pluit Karang Indah Timur, Jakarta Utara.

DPRD pun meminta PT Jakarta Propertindo menghentikan proyek tersebut karena dinilai berdiri di atas zona hijau. Kompas.com melihat langsung proyek yang dipersoalkan tersebut pada Senin (17/12/2018).

Proyek pusat kuliner yang dimaksud membentang sejauh 800 meter di sepanjang Jalan Pluit Karang Indah Timur. Pagar seng berwarna abu-abu metalik membatasi area proyek dengan bahu jalan.

Sejumlah spanduk yang menerangkan tentang proyek pusat kuliner ditempel di tubuh pagar seng. Adapun beberapa plang terlihat berdiri di belakang pagar seng tersebut.

Baca juga: DPRD DKI Minta Jakpro Hentikan Pembangunan Pusat Kuliner Pluit

Plang-plang itu berisi informasi bahwa lahan tersebut dimiliki PT Jakarta Propertindo dan proyek pusat kuliner telah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Area proyek mempunyai lebar sekira 40 meter dan berada tepat di pinggir Kali Karang. Area proyek itu terlihat dilintasi kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berada di atasnya.

Dari pantauan di lokasi, tidak aktivitas pekerjaan di proyek tersebut. Namun, sebuah alat berat tampak terparkir di dalam area proyek.

Gunungan pasir, tumpukan batu kali, dan tanah yang sudah diuruk terlihat di dalam area proyek. Seorang pria yang mengaku petugas kemanan menghalau Kompas.com yang hendak melihat ke sekeliling area proyek.

"Silakan Mas datang ke kantor marketing dulu, bisa tanya-tanya di sana. Saya sebagai keamanan diminta tidak boleh ada yang masuk," kata pria itu.

Sementara itu, petugas marketing yang ditemui Kompas.com mengaku tidak tahu-menahu terkait protes yang dilayangkan oleh DPRD.

"Saya enggak tahu ya, Mas. Kalau soal DPRD mungkin tanya langsung ke Jakpro saja karena kami di sini cuma petugas marketing," kata salah seorang petugas marketing bernama Hasan.

Adapun lingkungan di sekitar proyek pusat kuliner didominasi oleh bangunan komersil. Sejumlah restoran, minimarket, dan kantor bank berdiri di seberang proyek.

Baca juga: Kampung Pelangi Semarang Kini Punya Gardu Pandang dan Pusat Kuliner

Bahu jalan yang berdempetan dengan pagar pembatas proyek pun tampak dimanfaatkan oleh kendaraan-kendaraan yang berkunjung ke restoran di sekitar proyek sebagai area parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com