Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Pengeroyokan Anggota TNI Tak Digelar di TKP, Mengapa?

Kompas.com - 18/12/2018, 06:48 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit I Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Malvino menyampaikan, pihaknya menggelar rekostruksi kasus pengeroyokan anggota TNI di Mapolda Metro Jaya, atau bukan di tempat terjadinya perkara (TKP) di Ciracas demi menjaga keamanan tersangka.

Adapun pengeroyokan anggota TNI AL Kapten Komaruddin dan anggota TNI AD Pratu Rivonanda tersebut terjadi di Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018).

"Kita lakukan rekontruksi (di Polda Metro) untuk menjaga keamanan para tersangka," ujar Malvino ketika dihubungi wartawan, Senin (17/12/2018).

Ia mengatakan, rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara kelima perkara agar segera siap dikirim ke kejaksaan.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas dari Reka Adegan

Rekonstruksi dilaksanakan pukul 14.00 hingga pukul 14.40 di area parkir Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Polisi menghadirkan lima tersangka pengeroyokan dalam rekonstruksi siang itu. Mereka adalah Depi, Agus Pryantara, Herianto Panjaitan, Iwan, dan Istri Iwan bernama Suci Ramdhani.

Ada 20 adegan yang menggambarkan pengeroyokan yang diperagakan tersangka dalam rekonstruksi tersebut.

Pengeroyokan diawali ketika anggota TNI AL, Kapten Komarudin beserta anaknya hendak makan di sebuah warung soto di kawasan pertokoan Arudina.

Ketika sedang parkir, Herianto menggeser motor dari Kapten Komarudin sehingga mengenai kepalanya yang berujung emosi.

Tak terima temannya kena makian, Iwan terlibat cek cok dengan Komarudin hingga mendaratkan sebuah pukulan.

Ketika pemukulan terjadi, seorang anggota TNI AD yang melewati lokasi kejadian, Pratu Rivonanda, datang dan membantu Komarudin.

Baca juga: Selidiki Oknum Saat Perusakan Polsek Ciracas, TNI Buat Tim Investigasi

Ia menghampiri Iwan dan memukulnya hingga terjatuh. Dari sinilah pengeroyokan mulai terjadi.

Rivonanda yang merasa kalah jumlah kemudian memilih mengamankan diri serta menarik Komarudin beserta anaknya dan meninggalkan TKP.

Kasus pengeroyokan ini sendiri juga berbuntut perusakan Polsek Ciracas sehari setelah pengeroyokan terjadi.

Polisi masih menyelidiki kasus perusakan Markas Polsek Ciracas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com