Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bayar Pajak, Pengemudi Ojek "Online" Putuskan Jual Mini Cooper

Kompas.com - 18/12/2018, 09:12 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dedi Heriyadi mendapatkan sebuah mobil Mini Cooper yang dibelinya seharga Rp 12.000 saat promo Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) Bukalapak, Rabu pekan lalu. Pengemudi ojek online itu beruntung. Ia memboyong mobil seharga lebih dari Rp 700 juta itu hanya dengan harga Rp 12.000.

Namun, Dedi kemudian memutuskan menjual Mini Cooper tersebut. Dedi merasa terbebani dengan pajak tahunan yang harus dia bayar nanti.

"Bayar pajaknya juga lumayan. Dari awal saya juga sudah niat (jual) karena pajak buat tahunannya, bingung bayar pajaknya," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/12/2018).

Baca juga: Kegembiraan Pengemudi Ojek Online Saat Terima Mini Cooper Rp 12.000

Dedi mengatakan, ia tidak tahu pasti besaran pajak tahunan yang harus dibayarkan. Namun, ia memperkirakan harus mengeluarkan uang sekitar Rp 20 juta. Sementara penghasilannya setahun sebagai pengemudi ojek online hanya cukup untuk menafkahi istri dan tiga anaknya.

Dedi telah memberitahukan niat tersebut kepada manajemen Bukalapak. Dedi belum tahu berapa uang yang didapatkan dari hasil penjualan mobil mewah tersebut.

Hasil penjualan itu nantinya akan dia simpan sebagai tabungan keluarga.

Bantu penjualan

Corporate Communication Manager Bukalapak Evi Andarini menyampaikan akan membantu Dedi menjual mobil Mini Cooper tersebut. Bukalapak berdiskusi dengan Dedi untuk menentukan sistem penjualan seperti apa yang disepakati kedua pihak.

Pihak Bukalapak telah melakukan penyerahan mobil kepada Dedi. Namun, saat ini mobil tersebut masih berada di kantor Bukalapak karena ada sejumlah proses yang harus diselesaikan.

Sejumlah pihak telah menawar Mini Cooper itu seharga Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Namun, Dedi memilih menjual mobil tersebut dengan bantuan pihak Bukalapak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com