Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pasar Baru Bekasi Enggan Direlokasi Ke Tempat Baru

Kompas.com - 18/12/2018, 22:08 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang kerap berjualan di Jalan Moh. Yamin dan Jalan Ir. Juanda tepatnya di area Pasar Baru, Kota Bekasi menolak direlokasi ke blok II Pasar Baru.

Siti, pedagang sayuran di Jalan Moh. Yamin mengatakan, lapak jualan di blok II pasar Baru kecil dan kotor. Dia juga takut langganannya kabur karena malas jalan ke blok II.

"Di sana mah sempit, kotor, engap lagi. Kita sudah jualan lama di sini. Pelanggan nanti kabur malas jalan ke sananya. Sekalipun di sana dibersihin juga saya sih ogah," kata Siti kepada Kompas.com di Pasar Baru Bekasi, Selasa (18/12/2018).

Siti menilai jumlah lapak di blok II juga tidak akan menampung jumlah PKL di ruas jalan tersebut yang hampir ratusan.

"Enggak bakal muat juga di sana, sempit. Tapi kalau dipaksa pindah ya mau gimana lagi, kita mau gimana tapi tetap saya enggak setuju untuk direlokasi," ujar Siti.

Senada dengan Siti, Jhon pedagang sayur lainnya yang berjualan di Jalan Moh. Yamin juga tidak setuju untuk direlokasi ke blok II. Sebab dirinya juga takut kehilangan pelanggan yang biasa beli sayuran.

"Saya belum niat pindah, nanti hilang semua pelanggan saya dong. Kalau mau, semua juga pindah jangan setengah-setengah biar adil. Jadi pelanggan juga mau enggak mau beli di dalam," pungkas Jhon.

Diketahui, Satpol PP beserta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi akan menertibkan PKL yang berjualan di dua ruas jalan tersebut.

Imbauan berupa spanduk besar pun sudah dipasang. Spanduk itu bertuliskan yang berada di Jalan Mohammad Yamin dan Jalan Ir Juanda mulai 15 Desember 2018 direlokasi ke Blok II, Pasar Baru.

Namun, pantauan Kompas.com, para PKL masih tetap berjualan di dua ruas jalan tersebut. Padahal tenggat waktu untuk pindah ke blok II pasar Baru Bekasi sudah lewat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisdagperin) Kota Bekasi Makbullah mengatakan, relokasi PKL di Pasar Baru Bekasi saat ini dilakukan persuasif.

PKL diberikan waktu selama sepekan untuk segera pindah ke blok II. Jika tetap bandel, pihaknya akan mengeksuki paksa para PKL tersebut.

"Nanti kalau berdasarkan pemantauan kita di lapangan masih seperti itu aja, kita akan tindaklanjuti dengan dinas terkait (Pol PP), ya seminggu inilah," pungkas Makbullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com