Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wacana Rusunawa Pasar Rumput Dijadikan Program DP Rp 0

Kompas.com - 21/12/2018, 09:24 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, ada wacana Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan, akan dijadikan program rumah susun milik dengan down payment (DP) 0 rupiah.

Rusun itu dibangun BUMN Perum Perumnas dan akan diserahkan ke Perumda Pasar Jaya selaku BUMD DKI Jakarta.

"Wacananya memang ada (Rusun Pasar Rumput jadi program DP 0 rupiah)," ujar Arief di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: Program Rusun DP Rp 0 Disosialisasikan ke Pejabat Pemkot Jaksel

Untuk menjadikan Rusunawa Pasar Rumput sebagai program DP 0 rupiah, kata Arief, sertifikat hak pakai yang dikantongi Pemprov DKI Jakarta harus diubah menjadi sertifikat hak pengelolaan lahan (HPL).

Perubahan status sertifikat itu membutuhkan waktu cukup lama.

"Untuk mengubah ini perlu proses administrasi yang agak panjang. Jadi, peluangnya tetap ada (jadi DP 0 rupiah), tetapi tidak berarti kemudian itu juga mudah dilakukan," kata dia.

Baca juga: DPRD DKI Kritisi Program Rusunami DP Rp 0

Perumda Pasar Jaya saat ini masih terus mendiskusikan peruntukan Rusunawa Pasar Rumput dengan Pemprov DKI Jakarta.

Sebab, rusun itu mulanya diperuntukan bagi warga relokasi terdampak normalisasi sungai.

"Peruntukannya sebenarnya lebih banyak ke rusunawa, itu sudah firm, cuma kalau memang nantinya di last minute ada perubahan, kan, kita mesti mengubah status (sertifikat) dulu," ucap Arief.

Baca juga: Pendaftaran Rusunami DP Rp 0 di DKI Capai 2.841 Warga

Menurut rencana, Perum Perumnas akan menyerahkan Rusunawa Pasar Rumput pada Maret 2019.

Perumda Pasar Jaya ingin rusun itu diserahkan setelah pasar yang dibangun di lantai bawah rusun rampung seluruhnya.

Adapun, Rusunawa Pasar Rumput memiliki 1.900-an unit hunian. Rusun itu dibangun setinggi 25 lantai dan dilengkapi lift.

Baca juga: Pendaftaran Pembeli Rusun DP Rp 0 Tetap Dibuka walau Ketersediaan Unit Terbatas

Setiap unit rusun memiliki luas 36 meter persegi. Setiap rusun memiliki dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com