JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari mengimbau warga yang berlibur dan bermain di Pantai Ancol, Jakarta Utara, untuk selalu memperhatikan garis batas aman pantai.
Seluruh pengunjung dilarang melewati garis tersebut demi keamanan.
"Ada garis-garis (batas aman), pengunjung tidak boleh melebihi garis-garis," ujar Rika saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/12/2018).
Baca juga: 1 Januari 2019, Pengguna Transjakarta Dapat Diskon 50 Persen Masuk Ancol
Rika menyampaikan, pengelola selalu mengawasi aktivitas pengunjung di Pantai Ancol dengan ketat, baik ada peringatan bencana maupun tidak.
Dia menyampaikan itu mengingat telah terjadinya tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).
"Ada peringatan tsunami atau pun tidak, memang pengawasan di area pantai itu cukup ketat. Lifeguard di sepanjang pantai bertugas menjaga keamanan pengunjung, termasuk memberikan announcement melalui pengeras suara apabila terjadi keadaan darurat," kata Rika.
Baca juga: Tsunami Selat Sunda Tak Pengaruhi Gelombang di Pantai Ancol
Ia mengatakan, tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung tidak mempengaruhi gelombang air laut di Pantai Ancol, Jakarta Utara.
Dia telah mengonfirmasi langsung hal tersebut kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Alhamdulillah tidak ada berpengaruh langsung, tidak ada dampak langsung," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, korban dan kerusakan akibat tsunami Selat Sunda terdapat di 5 kabupaten, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
Kelimanya adalah kabupaten di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di dekat Selat Sunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.