BEKASI, KOMPAS.com - Kepergian finalis None Jakarta Timur 2017, Tya Dwiardianti, ke Tanjung Lesung, Banten rupanya sempat dilarang oleh sang Ayah.
Ade Nugraha, ayah dari Tya Dwiardianti yang menjadi korban tsunami Banten, mengaku sempat mengingatkan Tya akan cuaca yang buruk belakangan ini ketika Tya meminta izinnya.
"Dia minta izin ke saya 14 hari, dua minggu sebelum berangkat. Dia bilang Jumat pagi 21 Desember 2018 mau ke Tanjung Lesung. Nanti Minggu 23 Desember 2018 sudah kembali ke rumah," ujar Ade Nugraha, Senin (24/12/2018).
Namun, setelah berembuk dengan sang istri, Ade akhirnya mengizinkan Tya untuk pergi ke Tanjung Lesung.
Baca juga: Pasca-tsunami Selat Sunda, BMKG Ingin Terkoneksi dengan Sistem Komputer PVMBG
Dia hanya berpesan kepada anak keduanya itu untuk berhai-hati. Ade dan anggota keluarga lainnya sempat saling bertukar kabar dengan Tya sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
Sementara itu, Salsa, adik Tya, menyampaikan bahwa kakaknya pergi ke Tanjung Lesung selaku event organizer (EO) kegiatan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Tya menjadi salah satu korban tewas akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu malam (22/12/2018).
Jenazahnya dikebumikan pagi tadi pada pukul 10.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Kober, Kemang Pratama, Bekasi.
Baca juga: Selasa Besok, Maruf Amin Temui Korban Tsunami di Pandeglang
Data sementara yang dihimpun BNPB hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, akibat tsunami di wilayah Selat Sunda, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.