Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Selamat Tsunami Selat Sunda, Ditemukan di Kolong Mobil hingga Selamatkan Diri ke Bukit

Kompas.com - 24/12/2018, 17:46 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rika Nunung Tri Kusyati, salah satu korban selamat tsunami Selat Sunda, menceritakan kronologi kejadian mencekam saat Sabtu (23/12/2018) malam lalu.

Walaupun harus menceritakan kejadian tersebut dengan terbata-terbata karena rahangnya yang retak, Rika tetap bersemangat.

Saat itu, Rika menghabiskan liburan dengan suami, anak, menantu, dan kedua cucunya di Pantai Anyer.

Adapun Rika dan suaminya yang bernama Dadang Umbara merupakan wagra Yogjakarta. Sementara itu, keluarga anaknya menetap di Jakarta.

"Liburan sekeluarga. Saya dan suami dari Yogjakarta, sedangkan cucu tinggal di Jakarta. Saya sampai di hotel selang beberapa jam sebelum kejadian itu (tsunami). Itu pertama kali saya ke Anyer. Bahkan saat itu, saya baru selesai makan malam dan belum sempat mandi pas tsunami itu terjadi," ujar Rika kepada Kompas.com dengan terbata-bata, Senin (24/12/2018).

Baca juga: Dua Warga Kembangan Tewas dalam Tsunami Selat Sunda

Seusai makan malam, Rika memutuskan untuk beristirahat di kamar hotel yang letaknya di lantai dua.

Hotel yang ditempati Rika dan keluarga dekat dengan bibir Pantai Anyer. Saat itu, ia hanya makan malam bersama suaminya, sedangkan anak, menantu, dan kedua cucunya beristirahat di kamar.

Tak disangka, gelombang tsunami datang saat ia baru sampai di lobi hotel menuju lantai dua. Saat itu, kata dia, gelombang tsunami datang dua kali.

Gelombang tsunami yang pertama hanya masuk sambai lobi, sedangkan yang kedua, gelombangnya jauh lebih besar hingga mencapai lantai dua hotel.

"Tetapi gelombangnya itu keras. Saya terlempar hingga seberang jalan gara-gara ombak yang kedua," ujar Rika.

"Saat terlempar itu, saya sudah enggak sadar. Pas sadar, saya sudah ada di bawah kolong mobil. Badan saya sudah enggak bisa digerakin lagi karena sudah patah. Tangan saya, tulang panggul, tulang ekor, dan rahang saya sudah patah," tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, suami Rika, Dadang, mengatakan bahwa saat gelombang tsunami pertama datang, ia masih bersama sang istri.

Kendati demikian, ia langsung berlari ke lantai dua untuk menyelamatkan kedua cucunya yang masih di bawah lima tahun.

"Waktu ombak pertama datang, saya langsung menuju kamar buat menyelamatkan cucu saya. Cucu saya waktu itu baru ganti baju. Saya langsung dua-duanya. Tiba-tiba ombak kedua datang, salah satu cucu saya lepas. Beruntungnya, dia langsung pegangan ke kaki saya," kata Dadang.

"Saya terpisah sama ibu (Rika) karena dia terhempas ombak yang kedua. Padahal waktu itu, saya sama ibu mau ke kamar tetapi ibu engga sampai karena terhempas itu," ujar dia.

Baca juga: Pasca-tsunami Selat Sunda, KPU Segera Mutakhirkan Data Pemilih

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com