Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Kecamatan Sumur: Rumah-rumah Warga Hancur Diterjang Tsunami

Kompas.com - 25/12/2018, 20:06 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tsunami Selat Sunda membuat sejumlah vila dan tempat wisata di kawasan pantai sepanjang Jalan Raya Carita, Kabupaten Serang, hingga Kabupaten Pandeglang, Banten rusak berat.

Tak terkecuali vila di daerah lainnya yang terdampak tsunami, seperti Lampung Selatan, Tanjung Lesung, dan Kecamatan Sumur.

Wilayah Tanjung Lesung dan Kecamatan Sumur pun menjadi daerah yang paling akhir disentuh tim gabungan TNI, Polri, dan instansi lainnya.

Letak wilayahnya yang berada di ujung Pulau Jawa dan akses jalan yang sulit, penuh lumpur dan pepohonan tumbang, membuat tim gabungan sulit menuju daerah tersebut.

Baca juga: BNPB: Korban Tsunami Selat Sunda Masih Butuh Bantuan

Pantauan Kompas.com, kerusakan di wilayah Kecamatan Sumur parah.

Sebab, wilayah tersebut penuh dengan rumah warga. Ada pula pasar tradisional di sana.

Lokasi permukiman tak jauh dari bibir pantai. Hampir semua rumah warga di wilayah itu hancur rata dengan tanah.

Warga yang selamat pun mencari harta benda mereka di reruntuhan rumah. Jalan di area permukiman warga tersebut juga sebagian tertutup reruntuhan bangunan rumah warga.


Rani, warga Kecamatan Sumur yang selamat dari terjangan tsunami, mengatakan bahwa ia bersama keluarganya harus mengungsi di rumah tetangganya yang berada di area yang lebih tinggi dari laut.

"Waktu kejadian malam itu kami sekeluarga sedang tidur, kita dengar tetangga teriak-teriak ada ombak besar mengarah ke rumah-rumah, kami langsung lari ke bukit," kata Rani kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Senin (24/12/2018).

Sejumlah bangunan rata dengan tanah akibat terjangan tsunami di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). Sumur pesisir merupakan salah satu daerah dengan kerusakan terparah akibat terjangan tsunami. ANTARA FOTO/Aurora Rinjani/Bal/kye.Aurora Rinjani Sejumlah bangunan rata dengan tanah akibat terjangan tsunami di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). Sumur pesisir merupakan salah satu daerah dengan kerusakan terparah akibat terjangan tsunami. ANTARA FOTO/Aurora Rinjani/Bal/kye.
Rumah Rani hancur dan menyatu dengan tanah setelah diterjang tsunami. Kini, rani dan keluarga harus mengungsi di rumah tetangganya di wilayah yang lebih tinggi.

"Rumah kami hancur, sejak kejadian Sabtu kemarin, baru hari ini (Senin) ada yang datang beri bantuan tadi sudah ada TNI, polisi juga. Kami dari kemarin kekurangan makanan dan pakaian bersih, sekarang sudah ada yang kasih," ujar Rani.

Baca juga: Tsunami Rusak Gardu Induk dan Tiang Listrik, PLN Merugi Ratusan Juta Rupiah

Sementara itu, Sani, warga Kecamatan Sumur lainnya, terus menghubungi kerabatnya yang berada di daerah Tenjolahang untuk segera informasikan kepada siapa pun agar membantu dia beserta warga lainnya yang belum dievakuasi.

"Saya hubungin teman saya terus, supaya cepat minta bantuan untuk kirim makanan di sini. Warga yang meninggal dari kemarin belum ada yang evakuasi," ujar Sani.

Saat Kompas.com tiba di wilayah Kecamatan Sumur, dua korban meninggal dunia baru ditemukan warga dan langsung dievakuasi TNI. Kini, evakuasi di wilayah tersebut terus dilakukan.

Halaman:
Baca tentang



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com