Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: 2 Ormas dan Sopir Angkot Diduga Kerja Sama Tutup Jembatan Pitara Depok

Kompas.com - 25/12/2018, 22:12 WIB
Rima Wahyuningrum,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Tim Jaguar (penjaga gangguan anti kerusuhan) Polresta Depok Iptu Winam Agus menduga ada kerja sama antara oknum ormas dengan sopir angkot yang melintasi kawasan Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Kerja sama tersebut berakhir dengan penutupan jembatan sejak Minggu (23/12/2018) dan dibuka kembali pada Selasa (25/12/2018).

"Oknum ormas dan sopir ini 'kongkalikong'. (Mereka) bilang dibukanya 1 Januari (2019) dan disampaikan masyarakat, tapi kan enggak ada perintah dari mana, (keputusan) mereka sendiri," kata Iptu Winam Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Adapun kedua ormas yang dimaksud berasal dari Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP). Kedua ormas berjaga di masing-masing sisi jembatan. FBR di arah kota Depok, sedangkan PP di arah Citayam.

Baca juga: Polisi Bubarkan Dua Ormas yang Tutup Jembatan Pitara Depok

Mereka menutup jembatan yang baru diperlebar dan diresmikan oleh Wali Kota Depok Idris Abdul Somad pada Jumat (21/12/20918) tersebut.

Mereka menutup jembatan sejak Minggu dan pada Senin (24/12/2018) sepeda motor sudah boleh melintas, sedangkan mobil belum.

Menurut Iptu Winam Agus, warga yang ingin melintasi jembatan harus berhenti dan menyambung angkutan kota (angkot) menggunakan angkot 07 Depok-Citayam untuk bisa ke lokasi tujuan.

"Memang rutenya angkot lewat situ, jadi masyarakat yang berada di lokasi jembatan kalau ke Depok naik motor susah lewat jalur tikus enggak karuan, jadi naik angkotnya dari jembatan itu ke Depok," katanya.

Baca juga: Wali Kota Depok Pastikan Jembatan Pitara Bisa Dipakai Saat Tahun Baru

Iptu Winam Agus menambahkan, ia menduga baik dari oknum kedua ormas dan kelompok sopir angkot mendapat keuntungan dari penutupan jembatan tersebut.

Mulai dari oknum yang berjaga, pembayaran kepada oknum apabila angkot mendapatkan penumpang, hingga sopir yang mendapatkan penumpang akibat tidak bisa melintasi jembatan langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com