JAKARTA, KOMPAS.com - Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase 1 rute Bundaran Hotel Indonedia (HI)-Lebak Bulus akan beroperasi secara komersial pada Maret 2018.
Tiga bulan menjelang pengoperasian, PT MRT Jakarta memastikan progres pembangunan sesuai dengan rencana yang ditetapkan pada awal tahun 2018.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, progres konstruksi pembangunan MRT hingga Desember 2018 telah mencapai 98,01 persen.
Progres itu terdiri dari progres elevated dan depo mencapai 97,80 persen dan progres underground mencapai 98,41 persen.
Baca juga: Modal Dasar Jakpro Naik Jadi Rp 30 T, MRT Jakarta Rp 40,7 T, dan Sarana Jaya Rp 10 T
Saat ini, pihaknya sedang fokus pada penyelesaian interior dan pintu masuk pada beberapa stasiun, seperti Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Senayan, dan Stasiun Istora.
Ia menargetkan, seluruh proses pembangunan stasiun rampung 100 persen pada Februari 2019.
"Diharapkan dengan angka 98,01 persen ini, progres kami nanti mencapai 100 persen pada 2019. Untuk entrance selesai 100 persen pada Februari atau Maret, sementara interior stasiun bisa selesai Januari," kata William, Kamis (27/12/2018).
Selanjutnya, PT MRT Jakarta juga memastikan seluruh rangkaian kereta MRT Jakarta sudah berada di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Total ada 16 rangkaian kereta, masing-masing terdiri dari enam gerbong telah didatangkan dari Jepang dan tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak April hingga Desember 2018.
Dua rangkaian kereta pertama tiba di Jakarta pada 4 April 2018. Selanjutnya, empat rangkaian kereta tiba pada 18 Agustus, tiga rangkaian kereta pada 16 Oktober, tiga rangkaian lagi pada 14 November, dan empat rangkaian lainnya tiba pada awal Desember.
Baca juga: Seluruh Rangkaian Kereta MRT Sudah di Depo Lebak Bulus
Satu gerbong itu mampu mengangkut 1.950 orang dengan jarak antar-rangkaian 5 menit pada jam sibuk. Sementara pada jam tidak sibuk, jarak antar-rangkaian adalah 10 menit.
Nantinya, kata William, pihaknya akan melakukan uji coba operasi pada seluruh rangkaian kereta mulai 24 Desember 2018 hingga Februari 2019.
Uji coba operasi meliputi pengujian dan pemeriksaan rangkaian kereta, sinyal, dan instalasi listrik.
"Kemudian uji coba saat ini sudah dilakukan, yakni uji coba operasi mulai 24 Desember. Pengujian meliputi pemeriksaan listrik, kereta, dan sistem. Semuanya dites oleh kontraktor hingga Februari," jelas William.
Saat dioperasikan, PT MRT Jakarta berencana memberlakukan gerbong khusus wanita pada Maret 2019 mendatang.