Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Staf PT MRT Jakarta Latihan Pelayanan dengan Transjakarta

Kompas.com - 28/12/2018, 22:32 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 22 staf PT Mass Rapid Transjakarta (MRT) mengikuti pelatihan pelayanan penumpang di 10 halte transjakarta, di antaranya Halte Harmoni dan Halte Terminal Blok M.

Direktur utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, pelatihan itu merupakan wujud integrasi sumber daya manusia (SDM) antara PT Transjakarta dan MRT Jakarta.

Pelatihan itu juga untuk berbagi pengalaman kepada staf MRT Jakarta terkait pelayanan penumpang.

"Selama tiga hari ini, transjakarta menyelenggarakan on job training atau semacam pelatihan bagi staf stasiun dari MRT Jakarta. Ini sebagai bentuk integrasi juga bagaimana membangun prilaku melayani masyarakat," kata Agung di Terminal Blok M, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: 4 Halte Transjakarta Akan Terintegrasi Stasiun MRT Jakarta

Agung berharap, adanya integrasi SDM itu bisa merekatkan perbedaan antara Transjakarta dan MRT Jakarta.

"Yang sudah nampak sekarang kan keduanya berbeda. Sekarang transjakarta sudah mempunyai 13 koridor dengan 160 rute, sementara MRT diawali dengan jalur sepanjang 13 kilometer dengan 13 stasiun," kata Agung.

"Dengan adanya integrasi, MRT bisa memanfaatkan pelajaran dari kita untuk mengawali hal yang baru. Nantinya, perbedaan-perbedaan ini akan semakin direkatkan," ucap dia.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengakui, pihaknya mendapatkan pengetahuan 4S (senyum, salam, sopan, dan sabar) dari staf Transjakarta terkait pelayanan penumpang.

Nantinya, lanjut Effendi, pengetahuan itu menjadi bekal bagi para staf MRT Jakarta untuk melayani penumpang di 13 stasiun MRT fase 1 rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Lebak Bulus.

Baca juga: Melihat Perkembangan Pembangunan MRT Jakarta hingga Desember 2018

Ia menyampaikan, integrasi antar-SDM itu juga menunjukkan tidak adanya persaingan antara Transjakarta dan PT MRT Jakarta.

"Kami di sini mempelajari bagaimana cara menangani penumpang saat jam-jam sibuk dan mengatur penumpang saat tapping di passanger gate. Kan kadang ada penumpang yang tidak sabar untuk masuk. Makanya di sini kita juga belajar 4S di mana sabar yang paling utama," kata Effendi.

"Pelajaran itu yang bisa kita pakai saat MRT beroperasi nanti. Transjakarta dan MRT memang harus saling kerja sama, bukan saling saingan. Saat MRT sudah beroperasi, kita juga akan mengundang mereka untuk berbagi pengalaman juga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com