Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Blok A Tak Kunjung Dibangun, Lahannya Kini Dipenuhi Sampah

Kompas.com - 03/01/2019, 19:50 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Blok A di Jalan Fatmawati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak kunjung dibangun kembali. Lahan bekas bangunan pasar itu kini dipenuhi sampah.

Lurah Pulo Gita Puspita mengatakan, lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah tersebut merupakan milik Perumda Pasar Jaya dan berdekatan dengan Stasiun MRT Blok A.

Saat dilihat dari atas stasiun, tampak tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan. Ia pun mengerahkan jajarannya untuk gerebek sampah.

"Jadi kita lakukan gerebek sampah di sini. Lokasi tempat pembuangan sampah tersebut menyatu dengan pasar sehingga kebanyakan pedagang membuang sampah di sana," kata Gita melalui keterangan tertulis, Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Melihat Sampah Penuhi Kali Pisang Batu Bekasi...

Gita menyebut sampah plastik dan kayu mendominasi. Gerebek sampah tersebut sudah berjalan sejak Rabu (2/1/2019) kemarin.

Kemarin, Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Kebayoran Baru sudah mengerahkan alat berat. Namun kurang efektif karena akses yang tidak memadai.

“Hasilnya hari pertama dua truk dengan volume sampah kurang lebih mencapai 20 meter kubik, dan hari ini menggunakan tenaga manusia, kami kerahkan 15 PPSU,” kata Gita.

Baca juga: Sampah Malam Tahun Baru 2019 di Jakarta Berkurang Dibanding Tahun Lalu

Gita menjelaskan, luas total lahan baik yang ditempati pedagang dan yang dijadikan lokasi pembuangan sampah tersebut kurang lebih 4.000 meter. Ia menyebut bakal menjaga kebersihan lahan itu sampai moda raya terpadu (MRT) beroperasi di atasnya.

“Perumda Pasar Jaya sudah menyetujui karena sebelumnya kami sudah bersurat ke Perumda Pasar Jaya dan ke kecamatan. Target kami sesegera mungkin, sebelum MRT beroperasi Maret mendatang,” kata dia.

Gita menambahkan, untuk pengawasan lokasi, pihaknya akan melibatkan RT/RW dan warga setempat.

"Saat sampah sudah terangkut semua, selanjutnya kami jadwalkan pembersihan lokasi ini di dalam kegiatan Bersih-Bersih Jakarta Selatan (BBJS)," ujar Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com