Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 7 Calo Terminal Bus Pulo Gebang yang Jual Tiket 2 Kali Harga Normal

Kompas.com - 03/01/2019, 21:18 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pengurai Massa (Raimas) Polres Metro Jakarta Timur mengamankan tujuh orang calo di Terminal Bus Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/1/2019).

Sejumlah calo tiket tersebut kerap meresahkan masyarakat karena menjual tiket bus dengan harga tinggi.

Tim Raimas yang menerima laporan dari masyarakat tersebut langsung bergerak cepat dengan melakukan penyisiran di Terminal Pulo Gebang.

Alhasil, tujuh orang calo, yakni Pradimansah (32), Monang (47), Marpaung (47), Ibnu (35), Aryanto (47), Marganda (39), dan Tommy (58) diamankan petugas.

"Penangkapan ini berdasarkan laporan masyarakat yang resah terhadap calo di terminal bus ini," ucap Kepala Tim Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur Bripka Ambarita kepada wartawan.

Baca juga: Tiket Tujuan Belawan Habis, Pelni Ingatkan Jangan Beli pada Calo

Para calo ini menjalankan aksinya dengan mengatakan bahwa tiket tujuan penumpang tersebut sudah habis terjual.

Mereka kemudian menaikkan harga tiket hampir 50 persen dari harga normal.

"Jadi ketika penumpang datang ke terminal bus, mereka dicegat dan ditanya tujuannya mau ke mana oleh para calo. Lalu calo itu mengatakan tiket tujuan tersebut sudah habis dan menawarkan tiket ekstra dengan harga yang sudah dinaikan," ujar dia.

Ia mencontohkan, tiket tujuan Cirebon yang biasa dijual Rp 70.000 di loket resmi bus menjadi Rp 150.000 jika dijual para calo.

"Bahkan, bila melihat menumpang terburu-buru mereka menjualnya sampai Rp 150.000," kata Ambarita.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, ketujuh orang tersebut diamankan Tim Raimas Backbone menuju Polsek Cakung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com