Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Margonda di Depok Hanya Macet saat Akhir Pekan, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 05/01/2019, 20:50 WIB
Cynthia Lova,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jalan Margonda merupakan pusat perbelanjaan dan kuliner Kota Depok.

Kepala Satuan Lalu Lintas Depok Kompol Sutomo mengatakan, Jalan Margonda kerap kali macet ketika hari Sabtu dan Minggu karena banyaknya warga dari dalam dan luar Depok yang menghabiskan waktu liburan di Margonda.

“Macet di Margonda itu dikarenakan yang pada kerja ke Jakarta dan tempat lain pada liburannya di Depok, sehingga kapasitas kendaraan mobil dan motor meningkat," ucap Sutomo melalui pesan singkat, Sabtu (5/1/2018).

Banyaknya ojek online dan angkutan umum berhenti di sisi bahu-bahu jalan pun ikut menyumbang kemacetan.

Baca juga: Kabel Listrik Menjuntai Rendah di JPO Margonda Bahayakan Pejalan Kaki

Sutomo mengatakan, para ojek online dan angkutan umum seperti main kucing-kucingan.

“Kami setiap hari dengan humanis mengimbau dan mengajak sampai menindak supaya ojol (ojek online) tidak parkir di bahu jalan. Namun, setelah petugas tidak ada di tempat tersebut, pasti ojol itu balik lagi,” ucap Sutomo.

Ia menilai, Jalan Margonda bukanlah rawan kemacetan di Depok karena banyak warga Depok yang hanya menjadikan tempat tinggalnya sekadar beristirahat, sehingga kapasitas kendaraan di Depok menurun ketika hari kerja.

“Masyarakat Depok kan berangkat pagi-pagi meninggalkan Depok, kembali sore. Nah, pas ke Depok mau istirahat aja,” tutur Sutomo.

Baca juga: Sering Macet, Pemkot Depok Moratorium IMB Apartemen Baru di Jalan Margonda

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebutkan Jalan Margonda cenderung lancar pada hari-hari biasa.

“Margonda lancar. Macet dan padatnya Sabtu sama Minggu saja,” ujar Sutomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com