BEKASI, KOMPAS.com - Aslia, warga Desa Pahlawan Setia di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi mengaku khawatir dengan banjir yang kerap merendam di area sekitar Kali Pisang Batu yang dipenuhi sampah.
Aslia mengatakan, banjir kerap muncul ketika hujan deras.
Air Kali Pisang Batu yang berwarna hitam pekat serta menimbulkan bau menyengat kerap meluap saat hujan dan merendam permukiman warga di sekitarnya.
Baca juga: Keluhan Warga Sekitar Lautan Sampah di Bekasi, Susah Tidur dan Nyamuk
"Kalau hujan di sini kadang banjir, bisa hampir satu meter masuk rumah. Airnya kan hitam tuh, bau lagi, kalau banjir itu kami sengsara banget deh soalnya airnya kotor banget. Kami mengungsi ke masjid deh," kata Aslia kepada Kompas.com, Selasa (8/1/2019).
Dia menambahkan, jika air tersentuh kulit, gatal-gatal langsung dirasakan warga setempat. Aslia khawatir jika banjir datang akan menimbulkan penyakit.
"Itu (air kali) kalau tersentuh tangan bisa gatal langsung. Enggak tahu ya, mungkin karena kotor banget sampai hitam begitu," ujar Aslia.
Sementara itu, Fatria selaku petani yang tinggal di sekitar kali mengatakan, air Kali Pisang Batu masih digunakan untuk pengairan sawah.
Namun, dia mengaku air kali yang berwarna hitam tidak berpengaruh pada sawah garapannya.
"Iya memang masih buat pengairan sawah, tapi ya enggak apa-apa sih," ujar Fatria.
Dia berharap sampah bisa dikeruk secepatnya sehingga tidak menimbulkan bau menyengat yang mengganggu aktivitas warga.
Dari pantauan di lokasi, terdapat sejumlah jenis sampah rumah tangga seperti plastik, botol, bahkan kasur pun tertata rapi seperti "dataran baru" di permukaan kali.
Baca juga: Baunya Enggak Tahan, Kita Malu kalau Kedatangan Tamu...
Air kali juga nampak hitam pekat serta mengeluarkan bau tak sedap.
Adapun sejak Sabtu (5/1/2019), sampah sudah dikeruk oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi menggunakan dua alat berat dan puluhan truk.
Sampai hari ini, terhitung sudah 150 truk yang mengangkut sampah dari kali tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.