JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, dipo sampah atau tempat penampungan sementara (TPS) di pojok Taman Honda Tebet, Jakarta Selatan akan dipindahkan ke basement atau ruang bawah tanah.
Dinas Kehutanan akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk membangun basement sebagai tempat pengelolaan sampah dalam revitalisasi Taman Tebet itu.
Baca juga: Pemprov DKI Anggarkan Revitalisasi 5 Taman Rp 140 Miliar
"Taman Tebet kami akan juga satukan, kami koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, itu ada TPS-nya di sana. Kami coba untuk membuat satu role model, yaitu dengan pengelolaan yang ada di basement," ujar Suzi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (9/1/2019).
Dengan pengelolaan sampah di basement, Pemprov DKI Jakarta berharap warga yang beraktivitas di Taman Tebet nantinya tidak lagi terganggu dengan bau sampah dari TPS di sana.
"Sehingga nanti tamannya menjadi lebih baik, bisa dinikmati oleh warga," kata Suzi.
Taman Tebet akan direvitalisasi pada 2019 ini. Selain Taman Tebet, Pemprov DKI juga akan merevitalisasi Taman Langsat, Taman Mataram, Taman Puring, dan Taman Tugu Tani.
Anggaran revitalisasi lima taman itu mencapai Rp 140 miliar. Meskipun demikian, Dinas Kehutanan tetap mencari dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta untuk merevitalisasi lima taman itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengunjungi Taman Tebet atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Taman Honda pada Kamis (3/1/2018).
Saat itu, Anies menyebut Dinas Kehutanan akan memperbaiki taman ini pada 2019. Perbaikan meliputi pembangunan jalan untuk menyatukan sisi utara yang ada Taman Lalu Lintas dan sisi selatan yang ada kebun bibit.
Baca juga: Fraksi Nasdem: Revitalisasi Taman Rp 140 Miliar, Zaman Ahok Pakai CSR
Anies juga memastikan bakal ada air yang mengalir agar warga bisa nyaman berkegiatan. Ia juga meminta agar Dipo Sampah Tebet yang terletak di pojok taman baunya tak lagi mengganggu warga.
"Ada TPS di sini yang nanti akan diatur desainnya sehingga tidak menyebabkan aroma yang tidak sedap di lingkungan taman kita," ujar Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.