JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42, Jakarta Selatan, dilempari bom molotov.
Peristiwa itu berlangsung pada Rabu (9/1/2019) dini hari pukul 00.55.
Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kasus ini, hanya saja ada bekas hangus ledakan di tembok bagian belakang rumah Laude.
Berikut 4 fakta pelemparan bom molotov di kediaman Laode yang dirangkum Kompas.com.
1. Dilempari bom dua kali
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, ada dua bom molotov yang dilemparkan ke kediaman Laode.
"Jadi di kediaman Pak Laode ada bom molotov. Ada dua botol isinya bahan bakar, ada dua biji yang dilemparkan," ujar Argo Rabu siang.
Baca juga: Polisi: Dua Bom Molotov Dilemparkan ke Rumah Wakil Ketua KPK
Argo menyebutkan, kedua bom tersebut ditemukan dalam kondisi yang berbeda. Satu bom ditemukan dengan kondisi masih utuh dan yang satunya lagi dalam kondisi sudah meledak.
"Pada pelemparan pertama, barang bukti yang dilempar terkena tembok lalu jatuh di lantai 1 tapi tidak terbakar, sedangkan pada pelemparan kedua, barang bukti tidak pecah," ujar Argo.
2. Pelaku dua orang berboncengan sepeda motor
Argo mengatakan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, terlihat dua orang berboncengan dengan sepeda motor dan mengenakan helm full face di sekitar rumah.
Dari arah sebelah kiri rumah Laode, salah seorang pelaku melemparkan bom molotov sebanyak dua kali.
Baca juga: Rumah Dua Pimpinan Diteror, KPK Bahas Keamanan Semua Pegawai
3. Sempat terdengar bunyi pecahan gelas
Seorang saksi bernama Suwarni menyatakan dia sempat mendengar bunyi seperti pecahan gelas dari rumah Wakil Ketua KPK tersebut.
"Malam saya dengar suara preng gitu, kayak suara gelas pecah. (Kejadiannya) jam 00.30 atau jam 01.00," kata Suwarni saat ditemui Kompas.com, Rabu siang.