JAKARTA. KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) batal membangun rumah susun di kawasan pasar Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Perumda Pasar Jaya selaku pengelola pasar terpaksa mencari cara lain.
"Kalau untuk yang membangun dari PUPR memang sepertinya tidak lanjut," kata Humas Perumda Pasar Jaya M Fachry ketika dihubungi, Kamis (10/1/2019).
Baca juga: Program Rusun DP Rp 0 Disosialisasikan ke Pejabat Pemkot Jaksel
Fachry enggan mengungkapkan alasan Kementerian PUPR membatalkan pembangunan rusun.
Namun, ia memastikan rusun akan tetap dibangun baik oleh pihaknya maupun pihak lain.
"Kami membuka peluang untuk kerja sama," kata Fachry.
Adapun konsep yang direncanakan Perumda Pasar Jaya mix used antara pasar, rusun, dan area komersil.
Soal tempat penampungan sementara (TPS) pedagang pasar yang sudah terlanjur dibangun dan setahun lebih tak digunakan, Fachry mengatakan kemungkinan baru akan digunakan jika sudah ada kepastian pembangunan.
"Apabila pasar mulai dibangun, maka TPS tersebut tetap akan dipergunakan," ujar Fachry.
Pempov DKI Jakarta tadinya akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR dalam pembangunan Rusun Pasar Minggu di atas pasar Pasar Minggu.
Ada tiga tower rusun yang rencananya akan dibangun di Pasar Minggu.
Baca juga: Cerita Warga soal Tumpukan Sampah di Hutan Mangrove Dekat Rusun Marunda
Ketiga tower dengan jumlah 2.300 unit itu dibangun di atas empat lahan existing yang ada sekarang, yakni lahan Terminal Pasar Minggu seluas 8.404 meter persegi, lahan PD Pasar Jaya seluas 10.500 meter persegi, lahan Robinson seluas 6.261 meter persegi, dan lahan UPT Lokbin UMKM Pasar Minggu seluas 5.521 meter persegi.
Perumda Pasar Jaya sudah membangun TPS tiga lantai sejak 2017, namun tak kunjung digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.