Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan Licin, Ramp Skybridge Tanah Abang Kini Diberi Bantalan Karet

Kompas.com - 11/01/2019, 13:25 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramp atau lorong jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini diberi potongan lembaran karpet karet berwarna hitam dengan motif bintik agar tidak licin.

Dari pantauan Kompas.com, Jumat (11/1/2019), seluruh ramp dari arah Blok G Pasar Tanah Abang dan Jalan Jatibaru Raya telah dipasang potongan lembaran karet itu sebagai pijakan kaki.

Potongan lembaran itu ditempelkan pada ramp skybridge sehingga para pejalan kaki nyaman saat melintas.

Baca juga: Ramp Skybridge Tanah Abang Licin Banget, Bisa Buat Perosotan

Kondisi lantai ramp setelah dipasang lembaran karet itu memang jadi tak licin lagi.

Pada Jumat siang, situasi di skybridge tampak ramai. Para pejalan kaki dari arah Jalan Jatibaru Raya dan Stasiun Tanah Abang mulai membiasakan diri dengan menyeberang melalui skybridge.

Tak tampak pejalan kaki yang berpegangan pada tiang besi saat melintasi ramp itu.

Namun, lantai ramp yang menjadi akses masuk dari Stasiun Tanah Abang tampak mengelupas di beberapa bagian. Padahal, skybridge itu baru dibuka untuk umum pada 7 Desember lalu.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus kemarin mengkritik kondisi skybridge Tanah Abang yang tidak sempurna.

"Bagaimana kalau (menyeberang) tidak dari stasiun (Tanah Abang)? Apa harus dipaksa lewat JPM? Kan tidak begitu dengan ramp yang sangat licin banget itu sampai bisa buat perosotan itu," kata Alfred.

Sejumlah pejalan kaki juga pernah mengeluhkan kondisi ramp di skybridge Tanah Abang yang licin. Mereka mengaku harus sangat berhati-hati ketika melintasi area tersebut.

Baca juga: Saat Pejalan Kaki Dipaksa Menggunakan Skybridge Tanah Abang

Salah satu pejalan kaki bernama Sri Hastutik mengungkapkan harus berpegangan pada tiang besi jembatan saat naik ke skybridge. Ketika ditemui Kompas.com, Sri sedang membawa cucunya yang berumur 9 tahun. Ia harus menggandeng cucunya sambil berpegangan pada tiang besi.

"Licin ini, harus pegangan, kalau enggak ya bisa terpeleset. Padahal enggak hujan ya, tapi licin," kata Sri pada 12 Desember lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com