Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Sebabkan Kemacetan, "U-turn" di Jalan DI Panjaitan Akan Dipindah

Kompas.com - 12/01/2019, 19:52 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putaran atau u-turn di Jalan DI Panjaitan, tepatnya di dekat Kantor Kecamatan Jatinegara akan diubah posisinya guna mengurai kemacetan.

Sebab, u-turn tersebut dinilai kerap menyebabkan kemacetan hingga 3 kilometer dari titik tersebut menuju depan Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang.

Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman mengatakan, kemacetan yang terjadi setiap pagi maupun sore pada hari kerja dikarenakan penyempitan jalan akibat mobil yang turun dari jalan keluar Tol Becakayu.

Jalur yang awalnya hanya dua harus dipersempit dengan mendahulukan kendaraan yang turun dari jalan bebas hambatan itu.

"U-turn baru ini sebagai upaya memecah kemacetan lalu lintas di Jalan DI Panjaitan," kata Eman saat dihubungi, Sabtu (12/1/2019).

Baca juga: Polisi Sebut Ada Empat Faktor Utama Kemacetan di Jalan DI Panjaitan

Oleh sebab itu, guna mengurai kemacetan, pihaknya akan menutup putaran yang lama dan membangun putaran baru yang letaknya 135 meter dari titik tersebut

"Putarannya kami mundurkan dari posisi yang sebelumnya," ujar dia.

Ia juga menyampaikan, putaran itu diubah posisinya setelah Sudishub Jaktim berkoordinasi dengan pihak Dinas Bina Marga untuk mengubah alur lalu lintas.

Menurut dia, pemindahan u-turn tersebut dalam tahap pembetonan. Prosesnya dibantu kontraktor pelaksana proyek Tol Becakayu.

Hingga saat ini, pengerjaan u-turn tersebut mencapai 60 persen. Butuh waktu kurang lebih 2 pekan lamanya untuk menyelesaikan pembetonan.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sutimin mengatakan, kemacetan yang terjadi di kawasan itu disebabkan beberapa faktor.

Salah satunya, hilangnya jalur lambat yang kini menyempit akibat proyek Tol Becakayu. Kemudian keberadaan halte busway, putaran ke arah Kebon Nanas dan pintu keluar tol.

"Akibatnya di jalur yang hanya tersisa dua, membuat tak mampu menampung kendaraan yang ada," ucap dia.

Sebelumnya, sejumlah pengendara mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Kemacetan panjang terjadi sejak pintu keluar Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) mulai dioperasikan melalui uji coba pada Oktober 2018 lalu.

Baca juga: Dalam 2 jam, 30 Mobil Langgar Ganjil-Genap di Jalan DI Panjaitan

Salah satu pengendara, Faisal Anwar (33), mengatakan, kemacetan yang terjadi disebabkan penyempitan jalan akibat mobil yang keluar dari Tol Becakayu.

Tak jarang, para pengendara langsung memotong jalan untuk berputar arah di depan Kantor Kecamatan Jatinegara.

"Sekarang macet tambah parah, banyak mobil keluar dari Tol Becakayu langsung memotong jalur, kadang malah mereka enggak mau kalah," ucap Faisal, Rabu (5/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com