Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Pasir yang Buat Tiga Bocah Alami Luka Bakar di Bekasi

Kompas.com - 14/01/2019, 16:18 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Tarumajaya AKP Agus Rohmat mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki kasus tiga anak yang alami luka bakar usai terperosok ke dalam pasir di lahan kosong Desa Segara Makmur, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

"Hasil visum hari ini juga sudah diambil, sampel tanah juga sudah dan sedang diteliti. Lebih lanjut lagi, kami koordinasi dengan LH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Bekasi dan LH Kementerian," kata Agus di Mapolsek Tarumajaya, Senin (14/1/2019).

Baca juga: Tiga Bocah Alami Luka Bakar Usai Terperosok di Lahan Kosong di Bekasi

Agus menjelaskan, pasir atau tanah pada lahan kosong sedang diteliti pihak Dinas LH Kabupaten Bekasi untuk mengetahui kandungan apa yang berada pada pasir sehingga bisa membuat ketiga anak itu mengalami luka bakar.

Dia menambahkan, dua anak bernama Denda dan Raga kini sudah dirawat di Rumah Sakit Koja karena mengalami luka bakar parah.

Sedangkan satu anak lainnya bernama Muhamad Ramadan dirawat di rumah dan sudah mendapat perawatan di klinik setempat.

"Sementara dari data kami korban ada dua, lagi dirawat di RSUD Koja. Saya tadi juga habis dari rumah sakit cek kondisi korban. Kalau untuk korban Muhamad Ramadan kami baru akan cek (kondisinya)," ujar Agus.

Adapun kejadian itu berawal saat ketiga anak tersebut sedang bermain di lahan kosong itu.

Lalu, dua dari tiga anak tersebut terperosok ke dalam pasir di lahan itu. Ketika itu juga, satu anak lainnya bernama Ramadan langsung menolong kedua temannya.

Usai selamat dari kejadian tersebut, ketiga anak itu langsung mengerang kepanasan pada bagian tubuh yang terperosok.

"Dua temannya itu paling parah luka bakarnya, anak saya cuma bagian kaki saja tapi parah juga, kayak disiram air panas, gelembung gitu," ujar Dwi Rahajeng, ibu dari Muhamad Ramadan.

Baca juga: Temuan Limbah Diduga Berbahaya di Marunda dan Mencari Pihak yang Bertanggung Jawab

Dwi beserta pihak keluarga bersyukur mendapat perhatian dari kepolisian setempat dan donatur yang membiayai perawatan anaknya.

Pantauan Kompas.com, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah dipasangi garis polisi. Bau minyak menyeruak dari pasir di lahan kosong tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com